Kenali Ciri dan Keunggulan Gaya Belajar Auditori, Visual dan Kenestetik

Setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda. Untuk lebih mudah membimbing anak-anak belajar, kita perlu memahami terlebih dahulu bagaimana gaya belajar anak kita. Apakah kenestetik, visual, atau auditori.

KORANLINGGAUPOS.ID - Ada tiga gaya belajar yang umum dimiliki anak. Setiap gaya belajar memiliki plus minus dan orang tua diharapkan bisa menyesuaikan pola pendampingannya.

Pertama, gaya belajar kinestetik.

Pembelajaran kinestetik merupakan pembelajaran yang dikaitkan dengan aktivitas fisik. Si Kecil perlu bergerak agar proses belajarnya lebih efektif.

BACA JUGA:Dampak dan 4 Cara Mencegah Anemia pada Remaja

Bagaimana ciri-cirinya?

Ciri-ciri anak yang memiliki gaya belajar kinestetik,  mulai dari anak mudah memahami lebih baik melalui pengalaman langsung, anak cenderung merasa bosan di kelas yang hanya duduk mendengarkan guru, anak senang berada di luar kelas (perjalanan lapangan dan ekspedisi), anak menyukai eksperimen dan menguji hal-hal baru, anak juga mengingat kata-kata ejaan lebih baik saat menulisnya beberapa kali serta cenderung menggerakkan tangan saat berbicara.

Apa keunggulan gaya belajar kinestetik?

Dengan gaya belajar jenis ini, dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber, Si Kecil akan lebih paham karena ia bisa bergerak serta berinteraksi langsung dengan pelajaran. Selain itu, ia juga bisa jadi lebih terampil dalam gerakan, daya ingatnya semakin kuat, dan kemampuan berpikirnya semakin tajam.

BACA JUGA:11 Sekolah di Muratara Terendam Banjir, Begini Situasi Terkini

Diantara contoh pembelajaran kinestetik yang bisa dicoba, yakni perburuan tanaman. kita bisa membantunya belajar ilmu pengetahuan alam dengan mengajaknya berburu tanaman di lingkungan sekitar rumah. Ia dapat mengamati, menyentuh, sekaligus mencatat sifat-sifat tanaman secara langsung.

Kita bisa memberikan ia kesempatan untuk bergerak saat mempelajari sesuatu di rumah.

Kedua, Gaya Belajar Visual.

Gaya visual berarti ia perlu melihat informasi untuk dapat memahaminya, dan "melihat" ini dapat berasal dari berbagai bentuk seperti kesadaran spasial, ingatan dalam bentuk fotografi, warna/tone, kecerahan/kontras, serta informasi visual lainnya.