KORANLINGGAUPOS.ID - Antiexy Disorder atau sering disebut dengan gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental.
Cemas adalah hal lumrah, namun berbeda jika rasa cemas berlangsung terus-menerus tanpa alasan yang jelas, mungkin bisa ada gangguan mental atau gangguan kecemasan.
Semua orang pasti pernah mengalami gangguan kecemasan yang termasuk dalam gangguan mental.
Kita cemas ketika harus menghadapi ujian, ketika mau interview kerja, atau ketika ditagih hutang.
BACA JUGA:3 Jenis OCD Penyakit Mental Jangan Dianggap Remeh, Obsesimu Membahayakan Dirimu
Bahkan ketika kita harus berinteraksi dengan orang lain dan merasa cemas dan lain-lain sebagainnya.
Namun, kecemasan dapat menjadi sebuah masalah serius jika terjadi secara terus menerus.
Ada berbagai tanda dari kecemasan berlebihan atau antiexy disorder, yakni keringat berlebihan, jantung berdebar lebih kencang, dampak paling parahnya adalah sulit bernapas.
Kondisi ini bisa menimpa siapapun, tetapi lebih sering menimpq orang dewasa yang sudah berusia 30 tahun atau lebih.
BACA JUGA:3 Jenis OCD Penyakit Mental Jangan Dianggap Remeh, Obsesimu Membahayakan Dirimu
Namun, banyak orang yang masih bingung dengan perbedaan antara rasa cemas dan takut, padahal itu berbeda.
Kita dapat mengumpamakannya dengan rasa takut sebagai perasaan kita saat bertarung, maka rasa cemas adalah perasaan kita pada malam sebelum pertarungan.
Rasa takut ditimbulkan oleh suatu ancaman jelas yang ada di depan mata. Sementara rasa cemas timbul akibat sesuatu yang akan terjadi.
Ancaman yang tidak ada di depan mata tetapi mungkin harus dihadapi di kemudian hari, loh. Terdapat dua bagian dari otak yang memiliki peran besar dalam memicu perasaan cemas.
BACA JUGA:Dampak Body Shaming untuk Kesehatan Mental