Pertumbuhan Pasar Properti 2024 Bakal Meningkat, dari Pinhom Sektor ini Sebaliknya

Selasa 09 Jan 2024 - 10:42 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

 

JAKARTA, KORANLINGGAUPOS.ID - Pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan meningkat pada tahun 2024, hal ini disebabkan insentif berupa pempebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk pembelian rumah naik dan itu berlaku pada 1 November 2023 hingga 30 Juni 2024.

Dengan kenaikan itu akan menjadi pendorong trend terbaru di industri properti pada tahun 2024, hal ini akan mendorong pertumbuhan pasar properti terutama pasar rumah tapak.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi akan berdampak positif terhadap pasar properti tentunya meningkatkan daya beli masyarakat untuk mendorong permintaan properti lebih tinggi.

Menanggapi hal itu, Direktur Keuangan Bank BTN Nofry Rony Poetra merasa optimis dengan berbagai hal yang terjadi pada bisnis sektor properti pada tahun 2024.

BACA JUGA:Tingkatkan Ekonomi Petani Pemkot Bantu Poktan

“Kami memandang optimis guidance dari pemerintah di 5,2 persen pertumbuhan GDP. Kalau kita lihat pertumbuhan saat ini kan di 4,94 persen sampai 4,95 persen sudah ya,” kata Direktur Keuangan Bank BTN Nofry Rony Poetra, dikutip dari akun Youtube IDX Channel, Kamis, 14 Desember 2023.

Sampai akhir tahun 2023, akan ada di 5 persen berarti memang kita melihat ada pertumbuhan yang bagus di GDP kita dan itu disupport oleh konsumsi masyarakat kita.

Dia menyebutkan, bahwa pertumbuhan real estate sampai dengan kuartal III 2023 tumbuh sekitar 2,2 persen. Berdasarkan pada pertumbuhan GDP, maka pertumbuhan real estate nantinya bisa mencapai 2,5 persen hingga 2,75 persen.

Nofry melanjutkan, bahwa dia juga melihat dari sisi pertumbuhan kredit dengan target yang sudah ditetapkan Bank Indonesia (BI), yakni 10 persen hingga 12 persen.

BACA JUGA:Mayoritas Lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPARI Pernah Berprestasi Kancah Nasional

Sementara kami sendiri untuk di 2024 kita percaya bisa tumbuh lebih bagus dibandingkan dengan harga pada  2023.

"Ini menuju harga 11 persen sampai 13 persen dan pertumbuhan kredit ini akan mensupport sekali,” jelasnya.

Sementara itu, Deputy Group CEO Investment International Tech and Emerging Sinar Mas Land Ferdinand Sadeli juga meyakini bahwa kondisi bisnis properti di Indonesia semakin baik.

Menurutnya, kenaikan harga komoditas berbanding lurus dengan kenaikan harga properti.

Kategori :