BACA JUGA:Pemkot Palembang Ganti 400 Lampu Jalan
Selain penyebab di atas, memiliki riwayat hamil kebo, hamil karena menjadi korban pelecehan seksual, serta menderita penyakit mental, seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan kepribadian, juga lebih mungkin mengalami hamil kebo.
Risiko Hamil Kebo
Hamil kebo memang membuat ibu hamil nyaman karena menjalani kehamilan tanpa merasakan keluhan. Namun, terlambat menyadari kehamilan dapat membuat ibu hamil tidak mendapatkan perawatan prenatal lebih dini sehingga rentan mengalami komplikasi kehamilan.
BACA JUGA:Cara Mudah Buat Sambal Kabau khas Lubuklinggau
Berikut ini adalah berbagai risiko yang dapat terjadi jika mengalami hamil kebo dan terlambat mendapatkan pemeriksaan maupun perawatan kehamilan:
1. Diabetes gestasional
2. Preeklamsia
3. Persalinan prematur
4. Bayi lahir dengan berat badan rendah
5. Gangguan tumbuh kembang janin dalam kandungan akibat pola hidup ibu yang tidak sehat selama masa kehamilan
Terdapat mitos kehamilan yang menyebutkan jika hamil kebo dapat menyebabkan keguguran. Namun, kondisi ini hanyalah isapan jempol belaka. Keguguran disebabkan oleh gagalnya perkembangan janin akibat penyakit tertentu, pola hidup tidak sehat, hingga paparan zat beracun. Jadi, tidak ada kaitannya antara hamil kebo dengan risiko terjadinya keguguran.
BACA JUGA:Santap Rendang Cempedak, Auto Gagal Diet
Hamil kebo bukanlah kondisi yang membahayakan, tetapi harus dijalani dengan baik guna mencegah risiko yang dapat terjadi. Oleh karena itu, jika Anda mengalami telat haid lebih dari 10 hari dan dengan atau tanpa gejala, sebaiknya lakukan test pack untuk mendeteksi hormon kehamilan.
Untuk memastikan kehamilan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan melakukan USG. Anda juga disarankan memeriksakan diri ke dokter jika mengalami telat haid selama 3 siklus berturut-turut tanpa menggunakan kontrasepsi. (*)