2. Mendapatkan pendidikan agama yang mendalam dan juga pendidikan umum.
Karena melalui pondok pesantren anak-anak bisa lebih focus dalam belajar, karena biasanya pondok pesantren memiliki cara tersendiri untuk bisa mengawasi anak dan memberikan pendidikan agama yang mendalam.
DI dalam pondok juga biasanya anak-anak selain belajar ilmu agama, mereka juga belajar ilmu-ilmu pengetahuan yang umum, sehingga diharapkan anak-anak cerdas ilmu dunia dan akhirat.
Dalam aktivitas sehari-hari, anak-anak juga berpartisipasi dalam kegiatan ibadah, seperti shalat berjamaah, menghafal Al-Qur’an, dan mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan.
BACA JUGA:Ulama Lubuklinggau Ustadz Raji Berbagi Kiat Melamar Wanita Menurut Syariat Islam
3. Melatih kemandirian
Pondok pesantren juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab pribadi. Mereka tinggal di asrama dan belajar mengatur waktu, membersihkan diri, merawat kebersihan lingkungan, dan mengelola tugas-tugas harian mereka sendiri.
4. Pembentukan kecerdasan emosional
Selain pendidikan agama, pondok pesantren juga memberikan perhatian pada pengembangan kecerdasan emosional anak-anak. Mereka diajarkan untuk mengelola emosi mereka dengan baik, belajar bersikap santun, dan berkomunikasi dengan baik dalam lingkungan yang heterogen.
BACA JUGA:Istana Sambal Surganya Pecinta Pedas di Lubuklinggau, Cubolah Dijamin Ketagihan!
5. Lingkungan pembelajaran yang terfokus
Di pondok pesantren, anak-anak dapat fokus sepenuhnya pada pendidikan dan pembelajaran. Dengan minimnya gangguan eksternal, seperti gadget atau media sosial, mereka dapat mengalami lingkungan yang kondusif untuk belajar dan mengembangkan minat serta bakat mereka.
Setelah tahu manfaatnya, Pemimpin Pondok Pesantren Modern Uswatun Hasanah Lubuklinggau ini berbagi tips kepada orang tua tentang cara memilih pesantren untuk pendidikan anak dan juga mengenalkan atau membuat anak tertarik bersekolah di pesantren.
Pertama, dengan membawa anaknya jalan-jalan atau berwisata ke pesantren pada waktu liburan, melihat fasilitas-fasilitas yang ada di ponpes, atau juga ketika sedang mendampingi anak bermain social media FB, youtube, kenalkan dia dengan lingkungan pesantren.
BACA JUGA:Diskominfo Ajak Generasi Gen Z dan Milenial Gunakan Hak Pilih
“Insya Allah nanti anak akan tertarik sendiri, karena ada istilah tak kenal maka tak sayang. Dan yang paling penting adalah membuang frame bahwa ponpes adalah penjara, karena jika kita balik persepsinya, anak yang nakal bisa jadi baik setelah masuk ponpes, maka bagaimana dengan anak yang sudah baik, insya Allah akan menjadi lebih baik dan lebih maju lagi,”tuturnya.