BACA JUGA:Belajar Menyenangkan di TK Hubbul Ummi
“Anak harus mampu memberikan bantuan ketika melihat bullying terjadi. (melerai/mendamaikan, mendukung teman dengan mengembalikan kepercayaan, melaporkan kepada pihak sekolah atau orang tua), menanamkan nilai-nilai keagamaan dan mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Memberikan lingkungan yang penuh kasih sayang sejak dini dengan memperlihatkan cara beinterakasi antar anggota keluarga. Jangan lupa membangun rasa percaya diri, keberanian, dan ketegasan anak serta mengembangkan kemampuan anak untuk bersosialiasi,” terangnya.
Jangan lupa juga, ajarkan etika yang baik kepada orang lain dan berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan.
“Penting juga dampingi anak saat menerima informasi dari media televisi, internet, dan media elektronik lainnya,” terang Irwan Tony.
Kepala SDN 85 Lubuklinggau Irmansa, S.Pd dengan diselenggarakannya workshop guru dan siswa lebih mengerti arti bullying dan dampaknya. Sehingga bisa mengajak seluruh warga sekolah untuk mensukseskan program ini.
BACA JUGA:Pelajar MAN 2 Lubuklinggau Berprestasi Tingkat Internasional, Simak Kiatnya
“Kegiatan ini diadakan untuk menurunkan dampak bullying yang ada di sekolah. Harapan kami dengan adanya edukasi mengenai perilaku bully di sekolah semoga nantinya bisa menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman dan kondusif,” harapnya.(*)
<<< KEMBALI KE KORAN <<<