LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - SD Negeri 85 Lubuklinggau sukses menggelar ‘Workshop Sekolah Aman Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual pada Anak’, Selasa 31 Oktober 2023.
Laporan Andeka Saputra, Lubuklinggau
‘Workshop Sekolah Aman Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual pada Anak’ sukses diadakan berkat adanya kerjasama antara kepala SD dibawah Gugus XII yaitu SD Negeri 85 Lubuklinggau, SD Negeri 55 Lubuklinggau, SD Negeri 47 Lubuklinggau, SD Negeri 56 Lubuklinggau, SD Negeri 57 Lubuklinggau, SD IT Annida Lubuklinggau, SDIQ Ar-Risalah Lubuklinggau, SDTQ Mazro’illah Lubuklinggau,SD Baitul A’la Lubuklinggau, dan sejumlah pendidik lainnya.
Saat membuka kegiatan ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lubuklinggau Firdaus Abky,S.Pd , SH , M.Pd diwakili Sekretaris Yulianti,M.Pd mengapresiasi kegiatan ini.
“Dengan adanya workshop ini, kita mengenal tiga dosa besar pendidikan. Pertama radikalisme yang diajarkan kepada anak- anak, kedua kekerasan seksual, dan ketiga kekerasan/bullying,” jelas Yulianti.
BACA JUGA:PAUD Matahari Musi Rawas Didik Anak Disiplin Sejak Dini
Ia menekankan bahwa tiga dosa tersebut tidak bisa dicegah hanya dengan penguatan karakter peserta didik. Lalu apa yang akan dilakukan?
“Saya sangat setuju bahwa nggak bisa hal-hal yang negatif ini dicegah hanya dengan penguatan karakter. Harus ada tindakan tegas. Harus ada konsekuensi yang sangat berat bagi pelaku yang bisa disebut dosa-dosa di sekolah kita,” tegas Yulianti.
Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap semoga bisa menambah pengetahuan peserta terutama guru tentang cara untuk mencegah terjadinya bullying.
Dalam Workshop ‘Sekolah Aman Mencegah Perundungan dan Kekerasan Seksual pada Anak’ itu, SD Negeri 85 Lubuklinggau mengundang seorang psikolog sebagai narasumber, yakni Bapak Irwan Tony,M.Psi,CHT.
BACA JUGA:TK Nur Riska Lubuklinggau Terapkan Cara Menyenangkan dalam Pembelajaran
Ia menjabarkan panjang lebar tentang ‘Pemicu Terjadinya Bullying’.
Kata Irwan Tony, pemicu terjadinya bullying salah satunya karena adanya salah paham dan kurang pemahaman.
“ Ketika kita memiliki kesalahpahaman dalam berbagai hal dengan teman sebaya misalnya, bisa memicu terjadinya bullying. Maka, ayo mulai ajari anak agar mampu mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya bullying,” ajaknya.
Selain itu, imbuh Irwan Tony, berikan edukasi kepada anak supaya mampu melawan ketika terjadi bullying pada dirinya.