TK Nur Riska Lubuklinggau Terapkan Cara Menyenangkan dalam Pembelajaran

Anak Didik TK Nur Riska belajar mengenal angka dengan metode pembelajaran yang menyenangkan, Senin 30 Oktober 2023.-Foto : Hikmah Putri Dinanti / Linggau Pos -

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO   – Senin pagi (30/10/2023) Kota Lubuklinggau diselimuti kabut asap. Sepanjang jalan kabut yang tampak tebal menghalangi pemandangan.

Begitupun suasana kabut menuju ke arah Taman Kanak-kanak (TK) Nur Riska. TK ini letaknya di lokasi strategis dan berada di tengah-tengah kota, beralamat di Jalan Amula Rahayu RT  01, Kelurahan Tanah Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Diketahui, TK Nur Riska ini berada dibawah naungan Yayasan Warohmah yang dipimpin oleh Hj. Warah. Yayasan tersebut juga  terdiri dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nur Riska.

Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah ini pada Senin sampai dengan Kamis 07.30-11.00 WIB, sedangkan Jumat anak-anak belajar mulai 07.30-10.00 WIB. Disamping itu, pembiasaan anak pada pagi hari melakukan baris-berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki ruang kelas, kemudian setiap Senin sampai Kamis anak-anak belajar mengaji, murajaah hafalan surat-surat pendek Al-Quran dengan berpedoman pada buku keagamaan dari sekolah. 

 

BACA JUGA:Belajar Menyenangkan di TK Hubbul Ummi

 

“Terlebih dahulu kami mengajarkan kalimat dua syahadat kepada anak,  kemudian baru mengajarkan hafalan surat-surat pendek di semester satu ini, dan anak-anak juga mempunyai target menghafal, antara lain surat Al-Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Lahab, dan Ayat Kursi, kemudian untuk doa pendeknya, yaitu doa memohon kecerdasan, doa naik kendaraan, doa kedua orang tua, dan lainnya,” tutur Endang Siti Sri Utami, S.Pd selaku guru kelas atau disapa umi, saat ditemui Wartawati Harian Pagi Linggau Pos, Senin 30 Oktober 2023.

“Hari ini anak-anak sedang belajar membuat pola kosa kata sambil bermain, agar anak tidak jenuh saat belajar,” katanya.

Lembaga pendidikan anak usia dini ini menerapkan Kurikulum Merdeka, yang juga turut melaksanakan program kunjungan edukasi indoor (pembelajaran di dalam sekolah) dan outdoor (pembelajaran di luar lingkungan sekolah). Kurikulum Merdeka ini memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar anak didik.

 

BACA JUGA:Tebing Tinggi Diselimuti Kabut Asap

 

“Semoga anak-anak yang umi didik ini, dapat membagikan ilmu bermanfaat yang mereka dapatkan selama belajar, dan sekolah ini makin banyak peminatnya,” harapnya. (hpd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan