LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Sebagai buah musiman, durian umumnya hanya berbuah selama kurang lebih 3 sampai 4 bulan, yaitu sekitar bulan November sampai Januari setiap tahunnya.
Jika buah durian selalu diburu untuk dinikmati dagingnya dalam berbagai olahan makanan, bijinya juga dapat dimanfaatkan mumpung masih musim durian dan manfaat dari keripik biji durian dipercaya dapat melancarkan pencernaan, mengandung serat dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Biji durian yang telah dibersihkan.-Foto : Tangkap layar Instagram @ wulannurmala2881-
Bahan yang disediakan untuk membuat keripik durian antara lain, 1 kg biji durian, masih segar, cuci sampai bersih dan kasar, 1500 ml udara, 25 ml air kunyit, 160 gram kapur sirih.
Sementara, bahan yang dihaluskan antara lain, 20 gram bawang putih, 5 gram kemiri, 15 gram garam, 250 ml minyak goreng.
BACA JUGA:Olahan Daun Singkong yang Legendaris di Prabumulih Sumsel
Berikut cara membuat keripik biji durian yaitu, biji durian diiris tipis- tipis menggunakan alat perajang setebal 1 sampai 2 mm, dimasukkan ke dalam baskom berisi air, lalu dicuci kembali hingga bersih.
Masukkan kapur sirih ke dalam baskom rendaman berisi air kunyit, diamkan selama 30 menit. Cuci lagi dan tiriskan.
Kemudian campur bumbu halus dengan sedikit air, rendam irisan biji durian selama 5 sampai 10 menit agar bumbu meresap. Lalu goreng hingga berwarna coklat keemasan. Angkat dan tiriskan.
Keripik biji durian bisa diolah dengan berbagai macam bumbu seperti balado pedas, seperti membuat keripik singkong balado pedas. Kemudian dapat dimakan atau disimpan dalam wadah kedap udara atau dikemas dalam plastik tertutup rapat dan disimpan di tempat yang kering.
BACA JUGA:Inilah 5 Jenis Durian Unggulan Indonesia Yang Cepat Berbuah,Yuk Simak Disini
Kebanyakan orang belum mengetahui banyak tentang keripik yang terbuat dari biji durian. Sebab masih banyak masyarakat yang menganggap biji durian adalah limbah. Padahal, jika diolah dengan baik, biji durian bisa diolah menjadi camilan keripik yang enak dan lezat.
Seperti Durian Kampung Melayu di Dusun Agam sangat terkenal di Provinsi Riau yaitu di Desa Sungai Mempura dan biasanya musim durian terjadi 2 sampai 3 kali dalam setahun tergantung cuaca dan iklim di Desa Sungai Mempura.
Banyaknya biji durian yang terbuang membuat ibu-ibu Sungai Pura berpikir bagaimana cara mengolahnya dengan berkembangnya teknologi dan informasi, sehingga membuat para ibu- ibu mengolah bibit durian yang terbuang.
Awalnya, perempuan-perempuan di kampung durian mengolah biji durian hanya dengan merebusnya dan langsung memakannya.