LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pemilu damai, jujur, dan adil adalah harapan kita semua.
Kita semua senang dengan Pemilu ini sebagai kontestasi menunjukkan diri tentang siapa yang berpotensi menjadi pemimpin dan wakil rakyat. Hal ini diungkapkan Dai Kota Lubuklinggau KH Moch. Atiq Fahmi, Lc saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Ahad 11 Februari 2024.
“Kalau Pemilu kita berlangsung jujur, adil, dan damai, ini baru namanya Pemilu yang berkualitas dan bernilai cerdas untuk permasalahan ummat dan masyarakat ini menjadi tuntas,” jelas Pimpinan Pondok Pesantren Mazro’illah dan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuklinggau ini, kemarin.
“Kami sebagai salah satu dai di Kota Lubulinggau sangat mendukung Pemilu ini beradab dan terlaksana. Kami juga mengapresiasi ajakan pemerintah dan POLRI terutama utusan Polda yang sempat mendatangi kami untuk mewujudkan Pemilu Damai,” tuturnya.
BACA JUGA:Bawaslu Kewalahan Tertibkan APK
Tapi yang perlu jadi catatan, tutur Ustadz Fahmi, dalam mewujudkan Pemilu Damai ini pokoknya bukan hanya di masyarakat. Justru pokoknya ada di pemegang wewenang. Mulai dari Pemerintah, dan ysng terkait dengan pemerintah (AS,red).
“Harapan kami ya jangan melakukan tekanan intimidasi kepada siapapun yang punya hak pilih. Apalagi mengancam posisi seseorang yang ada kaitannya dengan pemerintah ketika tidak mengikuti intimidasi. Mulai dari tingkat gubernur, walikota, khususnya Lubuklinggau sampai kepada lurah sampai RT . Intimidasi ini jangan sampai terjadi. Kami juga kasih catatan ke Polri khususnya Polres Lubuklinggau hati-hati dengan adanya oknum yang melakukan sesuatu hal yang menimbulkan ketidakdamaian,” ungkap Ustadz Fahmi mengingatkan.
Oknum yang melakukan sesuatu hal yang menimbulkan ketidakdamaian ini, kata Ustadz Fahmi, seperti adanya cawe-cawe ikut campur untuk pemenangan satu paslon , yang satu paslon ini punya hubungan erat dengan yang bisa bermain dengan kekuasaan dan wewenang.
BACA JUGA:Hanya Golkar – PDIP Kampanye Akbar
“Begitu juga dengan penyelenggara Pemilu, seperti KPU dan KPPS kami berharap betul-betul catat apa yang tercatat dari suara masyarakat . Jangan sampai mencatat sesuatu yang tidak sepatutnya dicatat. Ingat diantara masyarakat ini ada yang matanya dan hatinya terbuka. Sehingga mereka merasa tidak damai, dan akan ada jiwa berontak, jiwa tuntutan atas ketidakadilan yang terjadi dalam Pemilu ini,” jelasnya.
“Kami berharap, kepada siapapun yang jadi wasit atau jadi asisten wasit dalam kontestasi ini untuk menjadi orang yang pertama menjaga kedamaian. Kepada masyarakat, ayo memilih sesuai hati nurani, dilihat kecerdasannya, dilihat calonnya benar-benar harus orang-orang yang memang bisa bermanfaat menjadi pemimpin kita dan menjadi wakil kita,” ajaknya.
Intinya, Ustadz Fahmi mengingatkan, jangan salahkan masyarakat berontak, ketika ada oknum yang main-main dengan kotak suara.
Sebelumnya telah digelar kesiapan pengamanan Pemungutan dan Penghitungan Suara (PPS) Pemilu tahun 2024 di halaman Mapolres Lubuklinggau, Minggu 11 Januari 2024.
BACA JUGA:PCNU Lubuklinggau Sukses Adakan Resepsi Harlah NU ke-101
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Indra Arya Yuda, dalam sambutannya mengatakan apel itu merupakan apel penggeseran pasukan yang akan bertugas untuk memberikan dukungan berupa tambahan personel kepada satuan kewilayahan dalam mengamankan Pemilu 2024 mulai dari tahap pemungutan suara di TPS hingga penghitungan suara.