Maka, untuk menghindari larangan tersebut, warga Palestina mengakalinya dengan menggunakan simbol semangka.
Sebab, ketika semangka dibelah maka penampakan semangka menyerupai bendera nasional Palestina dengan daging berwarna merah, bijinya yang hitam, serta kulitnya yang hijau.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Bersinergi Bersama BNNK Musi Rawas Wujudkan Bersih Narkoba
Namun, pemerintah Israel pun dengan cepat menyadari arti dari semangka.
Negeri zionis ini langsung memperluas larangan tidak hanya pada bendera, melainkan juga gambar semangka hingga sesuatu yang mencakup tiga warna tersebut.
BACA JUGA:Viral, Gadis Cantik di Gowa ini dilamar Rp2 Miliar, Akad Nikahnya di Mekkah
Pada tahun 1993, larangan terhadap bendera Palestina pun dicabut setelah ada Kesepakatan Oslo (Oslo Accords) dengan syarat pengakuan bersama oleh Israel dan Palestina.
Diketahui, perjanjian ini menjadi perjanjian formal Israel-Palestina pertama yang mencoba untuk menyelesaikan konflik kedua wilayah selama beberapa dekade.
BACA JUGA:Oknum Warga Musi Rawas Ngamuk, Tiba-tiba Serang Polisi dan Merusak Mapolsek
Media The New York Times juga pernah melaporkan, peran semangka sebagai simbol Palestina selama masa pelarangan bendera tersebut.
Dalam laporannya, para pemuda di Jalur Gaza ditangkap karena membawa irisan semangka saat melakukan aksi protes. (*)