BACA JUGA:Jelajahi Jepang: Berburu Momijigari Saat Musim Gugur
Ketiga, membaca Isti'adzah sebelum membaca Al-Qur'an.
Yakni membaca ta'awudz untuk memohon perlindungan diri kepada Allah SWT dari setan. Sebagaimana firman-Nya dalam Surat An-Nahl ayat 98: "Apabila engkau hendak membaca Al-Qur'an, mohonlah pelindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Keempat, membaca basmalah sebelum membaca Al-Qur'an.
Merupakan sunnah Nabi SAW dengan melafalkan basmalah 'bismillaahirrahmaanirrahiim' sebelum membaca Al-Qur'an. Anas bin Malik meriwayatkan, "Pada suatu hari tatkala Rasulullah SAW bersama kami, tiba-tiba beliau pingsan. Lalu menengadahkan kepala beliau ke langit dan tersenyum. Kami bertanya, ;Apa yang membuat engkau tersenyum wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Barusan diturunkan kepadaku sebuah surat.'
Anas berkata, "Lalu Rasulullah SAW membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dia- lah yang terputus.' (Al-Kautsar: 1-3)" (HR Muslim [400])
Kelima, membaca Al-Qur'an dengan tartil.
Tartil atau perlahan ketika membaca dan jelas tanpa kelewat batas, diperintahkan Allah SWT dalam membaca Al-Qur'an. Sesuai Surat Al-Muzzamil ayat 4: "... Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan."
Keenam, memanjangkan bacaan.
Memanjangkan bacaan ayat Al-Qur'an sesuai tajwidnya ini termuat dalam riwayat Anas bin Malik. Anas pernah ditanya tentang bagaimana bacaan Nabi SAW, Anas menjawab, "Bacaannya mad atau panjang. Beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim' dengan memanjangkan lafaz 'Bismillah', dan memanjangkan lafaz 'Ar-Rahman' dan memanjangkan lafaz 'Ar-Rahim'." (HR Bukhari [5045])
BACA JUGA:Bawa Buah Tangan Lokal yang Unik
Lalu, terdapat batas waktu yang dianjurkan untuk mengkhatamkan Al-Qur'an.
Abdullah bin Umar meriwayatkan, "Rasulullah SAW bersabda kepadaku, 'Bacalah Al-Qur'an dalam satu bulan.' Aku berkata, 'Sesungguhnya aku masih mampu.' Sehingga beliau bersabda, 'Khatamkanlah dalam tujuh hari. Jangan kurang dari itu." (HR Bukhari [5054])