KORANLINGGAUPOS.ID - Sisi lain di balik penangkapan Bambang Gunawan (23) selaku DPO kasus pembunuhan Yuliani (14), masih banyak yang bisa dikulik.
Pengakuan dan ceritanya yang asal sekenanya, seolah jadi obat lelah aparat Unit Pidum-Tekab 134 Satreskrim Polrestabes Palembang yang memburunya sampai ke Muara Angke, Jakarta Utara.
Untuk diketahui Bambang jadi buronan polisi, setelah kasus pembunuhan yang terjadi 18 September 2021, sekitar pukul 20.20 WIB.
Malam itu korban Yuliani sedang dibonceng motor temannya, tewas setelah leher kanannya ditusuk Bambang yang dalam kondisi mabuk tuak.
Belum genap 3 tahun bersembunyi di Jakarta, logat bahasa Palembang Bambang yang asal Kelurahan 1 Ulu, sudah bercampur aduk Bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Pengakuan Korban Asusila Dukun Gadungan di Lubuklinggau
Sewaktu bekerja di kapal nelayan pencari cumi-cumi, dia bukan mengaku bernama Bambang Gunawan.
“Saya ngubah nama jadi Roy Martin," akunya dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman SUMATERAEKSPRES.ID.
Dalam perjalanan di bawa ke Palembang, Kanit Pidum-Tekab 134 AKP Robert P Sihombing SH, sempat menginterogasinya singkat dan terdokumentasi.
Dari video itu, Bambang mengaku sempat 2 kali bermimpi didatangi arwah almarhumah Yuliani.
"Pernah Pak, duo kali Pak, dihantui," kata Bambang Gunawan alias Roy Martin.
BACA JUGA:4 Perangkat Desa Diberhentikan Oknum Kades
Mimpi buruknya itu, sekitar 1 bulan sebelum dia tertangkap ini.
"Yang pertama, pas kapal mau pulang (dari melaut), sebulan lalu," ujarnya kepada AKP Robert.
"Pas dia ngomongnya, permisi ujinya. Saya mau periksa badan kau, terus dia ambil usus saya, ditariknya usus saya. Saya terbangun Pak, saya berbacaan," kenang Bambang dalam mimpinya.