PALEMBANG, KORANLINGGAUPOS.ID - Instalasi Pengolahan Air (IPA) Borang akan melaksanakan pemeliharaan mendesak pada Kamis 29 Februari 2024 pukul 08.00 WIB hingga selesa. Hal itu dilakukan Perumda Tirta Musi untuk meninhkatkan pelayanan kepada konsumen.
"Pemeliharaan mendesak itu bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan," ungkap Direktur Teknik Perumda Tirta Musi, M Azharuddin kepada awak media pada Selasa 27 Februari 2024 dikutif dari SUMEKS.CO.
M Azharuddin menjelaskan, sebanyak 9.500 pelanggan diperkirakan akan mengalami dampak langsung akibat pemadaman sementara pasokan air bersih.
Pemeliharaan tersebut penting dilakukan untuk memastikan kelancaran sistem produksi air bersih di wilayah Palembang.
BACA JUGA:Kemendikbud Ristek Menekankan Pentingnya Melakukan Pendekatan Revitalisasi Bahasa Daerah
"Kami berusaha untuk mengurangi kemungkinan gangguan selama proses pemeliharaan ini," jelasnya.
22 lokasi yang diperkirakan akan terdampak melibatkan antara lain kompleks perumahan dan kawasan industri di sekitar Palembang. Termasuk Jalan Jepang, PT SIG, Perum RSS A, dan Jalan Sematang Borang.
Selain itu, kompleks seperti Sako 1 & 3, Sangkuriang, Griya Sejahtera, Terminal, serta beberapa jalan utama seperti Jalan Siaran dan Jalan Bakung juga akan terpengaruh.
Juga Jalan Jepang, PT SIG, Perum RSS A, Jalan Sematang Borang, Griya Pondok Indah, Kompleks Sako 1 & 3, Sangkuriang, Griya Sejahtera, Terminal, Jalan Siaran, Kompleks Pusri Sako, Juaro, Jalan Bakung, Jalan Komering, Jalan Ogan, Jalan Betawi, Jalan Rawas.
Kemudian Jalan Musi Raya sampai dengan Boombat, Jalan Indragiri, Jalan Kampar, Xaverius.
BACA JUGA:Jumlah Rawa di Palembang Sebelumnya Mencapai 7.000 Hektar Sekarang 2.000 Hektar
Kendati itu, Azharuddin juga menyoroti betapa pentingnya bagi pelanggan yang terpengaruh untuk menyediakan persediaan air bersih selama masa pemadaman.
"Meskipun kami menyadari bahwa hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan, namun kami menjamin bahwa pasokan air akan pulih kembali normal dalam waktu maksimal 2x24 jam setelah pemeliharaan selesai," tukasnya. (*)