LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Rumah Sakit (RS) Siti Aisyah Lubuklinggau dituding menolak pasien.
Hal ini berawal dari informasi yang beredar mengenai pengalaman pasangan suami istri insial AG dan TA, warga Kelurahan Lubuk Tanjung, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman sumaterakito, AG, TA, dan ibu mertuanya berangkat dari rumah Minggu malam 25 Februari 2024 sekira pukul 18.50 WIB ke klinik salah satu bidan di Jl. Depati Said, Kota Lubuklinggau dengan sepeda motor bonceng tiga.
Sesampai di klinik bidan itu, setelah melihat kondisi TA bidan memberikan rujukan untuk membawa pasien ke RSUD Siti Aisyah. Bidan pun langsung mengorder taxi online, sebab kondisi istri dan bayi sudah sangat darurat diduga salah satu kaki bayi sudah keluar.
BACA JUGA:Inilah 10 Ciri- Ciri Rumah Sakit Yang Membawah Kesialan,Yuks Simak Disini
Akhirnya, TA dan ibu mertua AG berangkat ke RSUD Siti Aisyah dengan menggunakan taxi online yang dipesan oleh bidan. Sementara AG menggunakan sepeda motor mengiringi sang istri dan mertua menuju RSUD Siti Aisyah.
Setibanya di RS, sumber menyebut tidak ada penanganan serius baik dari perawat ataupun dokter. Sumber menyebut tim medis hanya memegang perut TA, dan selebihnya tidak ada.
Setelah itu, perawat RSUD Siti RSUD Aisyah mengatakan bahwa saat ini untuk alat incubator rusak dan mereka pun mengarahkan AG dan TA melakukan persalinan di RS lain.
Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Siti RSUD Aisyah Lubuklinggau dr Dwiyana Sulistyaningrum membenarkan ada pasien datang Minggu malam 25 Februari 2024.
BACA JUGA:Warga Lubuklinggau Makin Mudah Urus Rujukan Pasien ke Rumah Sakit
“Pasien ini bukan tidak diapa-apakan. Berdasar kroscek saya ke dokter IGD yang jaga Minggu malam itu, dilakukan pengecekan terhadap pasien yang lagi hamil ini. Diperiksa dan ditensi. Saat dicek, kondisinya sudah bukaan 4. Kondisi pasien stabil, presentasinya bokong kaki paling bawah. Dokter IGD punya kesimpulan, ini bakal ada penyulit ke bayinya. Sementara kondisi kandungannya kurang bulan. Jika kondisi bayi kurang bulan, ketika lahir kan membutuhkan tempat khusus agar kondisi bayi tetap sehat dan aman. Sementara alat untuk merawat bayi yang masih kurang bulan ini di RSUD Siti Aisyah memang dalam kondisi rusak. Dokter kasih penjelasan ke pasien, kalau mau di RSSA, ini alatnya lagi perbaikan, disarankan ke RS yang terdekat ya ke RSIA Dwisari,” jelas dr Dwi saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Senin malam 26 Februari 2024.
Menurut dr Dwi, RSUD Siti Aisyah memiliki 3 alat tersebut. Namun duanya memang disiagakan di ICU. Satu lagi disiagakan di ruang rawat kebidanan.
“Nah yang rusak itu yang di ruang rawat kebidanan. Itu kan datangnya pasien Ahad. Jadi teknisinya belum bisa memperbaiki. Karena teknis memperbaiki alat kesehatan ini tidak bisa sembarangan. Dan mengenai kerusakan alat untuk merawat bayi kurang bulan ini sudah diinfokan di WhatsApp group kami, bahwa karena kondisi alat masih rusak, belum bisa menerima pasien bayi yang butuh perawatan khusus ini,” jelas dr Dwi.
Setelah itu, kata dr Dwi, pasien diarahkan untuk ke RSIA Dwi Sari yang terdekat dengan RSUD Siti Aisyah.
BACA JUGA:Kades Dukung Pemindahan Rumah Sakit