KB Bukan Hanya Sebatas Alat Kontrasepsi Tapi Untuk Perencanaan Keluarga

Rabu 28 Feb 2024 - 21:07 WIB
Reporter : MUSLIMIN
Editor : SULIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Bertepat di Desa Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumsel melaksanakan kegiatan fasilitas internsifikasi dan intergrasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah khusus. 

Acara tersebut dilaksanakan di Klinik Srikandi Medika Desa Wukirsari dibuka langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Mediheryanto, S.H, Rabu 28 Februari 2024 pukul 09.00 WIB.


Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Mediheryanto, S.H sedang menyampaikan kata sambutan. --

Pelayanan KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dengan menggunakan bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB).  Acara ini sendiri dihadiri oleh ratusan lapisan masyrakat di Desa Wukirsari.

Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, Mediheryanto, S.H. menjelaskan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pelayanan untuk lebih mendekatkan  dengan pelayanan sasaran  terutama yang butuh pelayanan KB MKJP. "Kita akan melakukan pelayanan KB Implan dan IUD," katanya.

BACA JUGA:Hindari Diserang Hama Wereng Setiap Musim Tanam Harus Ada Pergiliran Varietas 

Ia mengucap, Alhamdulillah sudah terdaftar ebanyak 120 orang calon peserta,  tapi ada kemungkinan lebih dari itu, itu yang pertama.

Yang kedua juga akan dilaksanakan sosialisasi salah satu tentang KB itu apa,  supaya orang ngerti betul tentang KB.  Karena selama ini yang orang tahu KB itu adalah kontrasepsi.

Inilah yang coba diluruskan pemahaman itu bahwa KB itu bukan hanya kontrasepsi. Tapi KB itu adalah untuk perencanaan keluarga jadi perencanaan untuk keluarga secara tersistematis KB, mulai dari merencanakan untuk nikah, malah perencanan itu  sebelum menikah masih remaja, menikahnya kapan setelah nikah baru rencanakan  lagi mempunyai anak kapan .


Kepala DPPKB Kabupaten Musi Rawas, Ir Tri Retriyanto menyampaikan kata sambutan--

"Misalnya pada waktu nikah umur 19 tahun perempuan itu rekomendasi kita tunda hamil anak pertama  sampai umur 21 tahun karena usia yang terbaik untuk hamil itu adalah antara umur 21 sampai 35 tahun. Jadi rekomendasi tunda untuk kehamilan anak pertama, makanya kita ajak mereka untuk merencanakan hamil anak pertama itu kapan," jelasnya.

BACA JUGA:Wabup Berharap Rekapitulasi Berlangsung Lancar, Kapolres Ucapkan Terima Kasih Atas Perjuangan PPK

Ditambahkannya,  jadi kalau tunda itu gunakan alat kontrasepsi.  Kemudian merencakan yang ketiga  berapa anak yang diinginkan, jarak antara anak ini juga tentunya harus ada sepakat dari suami dan istri. 

Dulu orang beranggapan kalau KB adalah urusan perempuan. "Persepso ini juga harus kita ubah pola pikir dan mindset  seperti itu, bahwa KB adalah urusan laki-laki dan perempuan. Karena bukan perempuan saja yang menggunakan alat kontrasepsi tapi kita harapkan partisipasi laki-laki juga. Kalau perempuan kurang cocok menggunakan alat kontrasepsinya karena sesuatu hal, maka bapaknya yang menggunakan," jelasnya.

Kategori :