KORANLINGGAUPOS.ID - Kena mental lu! Kata-kata itu sering terdengar pada anak-anak remaja zaman sekarang, untuk membully maupun melamahkan lawan bicara.
Namun hal ini sepertinya sudah menjadi trend di kalangan remaja sekarang.
Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.
Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.
BACA JUGA:8 Cara Mengajarkan Puasa pada Anak
Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Diantara gejala atau tanda penyakit mental yang mungkin terjadi pada anak, yakni ketika anak menjadi lebih sering bertengkar, cenderung kasar, hingga berkata kasar yang menyakitkan orang lain padahal sebelumnya tidak, Anda perlu curiga.
Tak hanya itu saja, Anda juga mungkin melihat perubahan perilaku anak seperti menjadi lebih mudah marah dan merasa frustasi.
Tanda penyakit mental lainnya adalah mood atau suasana hati anak yang berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga dalam jangka waktu yang tidak menentu.
BACA JUGA:Peserta Try Out Akbar SNPMB 2024 Dapat Hadiah Tablet
Tentunya, hal ini bisa mengakibatkan masalah pada hubungan dengan keluarga serta teman sebaya. Ini merupakan gejala umum dari depresi, ADHD, hingga kelainan bipolar.
Lalu bagaimana ciri-ciri kesehatan mental yang baik? Anak remaja dengan kesehatan mental yang baik seringkali memiliki ciri-ciri merasa lebih bahagia dan lebih positif tentang diri mereka sendiri dan menikmati hidup, bangkit kembali dari kekesalan dan kekecewaan, memiliki hubungan yang lebih sehat dengan keluarga dan teman, melakukan aktivitas fisik dan makan makanan yang sehat, terlibat dalam kegiatan, memiliki rasa pencapaian, bisa bersantai dan tidur nyenyak dan merasa nyaman di komunitas mereka.
Maka, untuk membantu anak tetap sehat secara emosional dan fisik, dorong anak Anda untuk melakukan beberapa hal.
Seperti tetap aktif. Kebugaran fisik akan membantu anak tetap sehat, memiliki lebih banyak energi, merasa percaya diri, mengelola stres dan tidur nyenyak.
BACA JUGA:Catat, ini Dampak Jika Anak Sering Konsumsi Makanan Mengandung Gula