Ketiga penanaman konsep dengan menjelaskan materi atau pokok bahasan, keempat pemahaman konsep yang memberikan pemahaman kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih anak untuk contoh-contoh dari pokok bahasan, kelima latihan atau keterampilan melalui kegiatan melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang-ulangi.
Keenam evaluasi melalui pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan anak satu persatu, dan terakhir penutup dengan mengkondisian anak tetap tertib, lalu membaca doa penutup dan diakhiri dengan salam penutup dari ustadz atau ustadzah.
Menurut data yang ada, siswa alumni SD Aisyiyah dengan bekal tahfidz yang di peroleh selama bersekolah, dapat masuk ke sekolah favorite yang ada di Kota Lubuklinggau, bahkan luar Kota. Salah satunya ada yang melanjutkan ke Pondok Pesantren Thawalib, Sumatera Barat.
“Semoga sekolah ini lebih banyak dikenal masyarakat, dan siswa kami dapat memiliki kemampuan yang maksimal dibidang akademis maupun non akademis, terutama di keagamaannya, memiliki kemampuan kemandirian dalam beribadah,” harap Mukhsin.(hpd)