Kalau tidak ada hama itu paling beberapa kali, tapi kalau ada tanda-tanda hama itu bisa berulang-ulang lakukan penyemprotan.
Biasanya melakukan penanaman padi itu berbarengan dengan petani lain agar mengurangi resiko terserang dari hama apapun. Jika menanam padi sendiri hamanya akan kumpul di lahan kita sendiri.
BACA JUGA:Pilgub Sumsel : Herman Deru Cari Wakil, Selama Memimpin Sumsel Kita Harmonis Tidak Pernah Terpikir
"Dulu saya, tidak mendapatkan bantuan pupuk subsidi. Namun setelah gabung dengan kelompok tani baru mendapatkan pupuk subsidi. Kalau tidak mendapat bantuan pupuk memang sangat berat sekali bagi kami petani padi ini. Karena harga pupuk yang mahal ditambah dengan harga obat-obatannya yang juga mahal. Sekarang saja dalam satu musim itu saya mengeluarkan modal sebesar Rp 7 juta sampai Rp 8 juta," akunya.
Jadi kalau gagal panen sangat rugi. Anton mengaku dulu perna tidak panen karena kurangnya perawatan yang disebabkan sesuatu hal, sehingga gagal panennya.
Jadi pada intinya orang yang mempunyai sawah ini memang harus rajin dalam segala hal. Seperti harus rajin membersikan rumputnya, airnya harus selalu di cek, ada apa tidak.
Serta melihat ada hamanya apa tidak, jadi memang harus rutin diawasi.
BACA JUGA:Siap Maju Pilgub Sumsel, Syahrial Oesman Panglima Perang Tim Pemenangan
Ia berharap subsidi pupuk urea perlu ditambah, agar bisa mengimbangi kenaikan biaya-biaya lainnya. "Kalau bisa subsidinya ditambah, karena jatah yang sekarang ini masih kurang. Dan jika waktunya pemupukan itu ada barangnya. Serta saya juga berharap kedepannya agar mendapat juga bantuan obat-obatan," harapnya. (*)