LUBUKLINGGAU,KORANLINGGAUPOS.ID – Otak-otak merupakan makanan yang terbuat dari daging ikan tenggiri cincang dengan dibungkus dengan daun pisang.
Untuk persajianya biasnya dengan saus kacang maupun kuah asam pedas, Otak-otak sendiri biasanya di bungkus dengan daun pisang batu ataupun daun pisang yang lainnya juga bisa.
Otak-otak sendiri cukup populer di kawasan Bangka Belitung, Pontianak (Kalimantan Barat), Palembang (Sumatra Selatan), Jakarta, dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau).
Satu lagi makanan khas dari Palembang pempek panggang merupakan salah satu jenis pempek yang pengolahannya tidak di goreng atau di rebus.
BACA JUGA:Yuk Simak Resep Rujak Mi, Makanan Khas Palembang Yang Nikmat Untuk Menu Buka Puasa
Pempek panggang sendiri sering disebut dengan pempek tunu, orang Palembang sering menjadikan pempek panggang sebagai cemilan.
Makanan khas Palembang ini bisa jadi rekomendasi ketika sedang menggelar acara bersama keluarga seperti kumpul keluwarga, arisan dan tahun baru.
Bagi warga Lubuklinggau yang masih bingung mau membeli makanan untuk berbuka puasa bisa seperti otak-otak dan pempek pangang, bisa datang ke Pasar Inpres, Kota Lubuklinggau atau samping Sinar Baru (SM).
Otak-otak dan pempek panggang yang murah dan lezat banyak di minati masyarakat Lubuklinggau, terutama pada saat Bulan Ramadhan.
BACA JUGA:Cara Simpel Membuat Burgo Kuah Santan, Makanan Khas Palembang Untuk Menu Buka Puasa
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID. Iqbal mengatakan bahwa dia sudah berjualan otak-otak sudah hampir puluhan tahun, tapi kalau di sini baru berkisar 6 bulan.
Selain otak-otak disini juga berjualan pempek panggang ,untuk harganya otak-otak maupun pempek panggang hanya Rp2.000,-an saja.
Iqbal juga mengatakan bahwa otak-otak maupun pempek panggang ini buatan dia sendiri dan untuk bahan dasarnya dari ikan kakap.
Untuk waktu buka di hari biasanya sekitar pukul 07.00 WIB sampai 12.00 WIB, tapi kalau bulan Ramadhan ini kita buka pukul 10.00 WIB sampai habis.
BACA JUGA:Catat Inilah 4 Tips Menyiapkan Bekal Makanan untuk Mudik Perjalanan yang Jauh