LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ramadan adalah bulan mulia, bulannya orang berpuasa, bulannya orang beribadah.
Namun, tahukah Anda apa saja peristiwa besar dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW yang terjadi di bulan Ramadan?
Berikut ini penjelasannya yang dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman NU Online 21 Maret 2024.
Pertama, Bulan Ramadan yakni bulan diturunkannya Al-Qur’an.
Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.
Tepat tanggal 17 Ramadhan 13 tahun sebelum Hijriyah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama. Pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi. Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyu’ di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan.
BACA JUGA:8 Ide Ngabuburit Ramadhan yang Seru dan Menyenangkan Memperkaya Pengalaman Bersama
Ritual ibadah Nabi di gua Hira mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As. Di tengah-tengah peribadatannya di gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya.
“Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu.
Kemudian Jibril menyuruh Nabi membaca, Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca.”
Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.
BACA JUGA:Ternyata ini Hukuman Bagi Orang yang Tidak Berzakat
Kedua, Perang Badar.
Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala.
Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim. Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim. Dengan tekad yang kuat membela Nabi, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir.