Lalu manakah yang lebih utama, antara membaca Al-Quran dengan tartil namun sedikit atau membacanya dengan cepat dan mendapatkan ayat yang lebih banyak?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari tulisan Ustadz Muhamad Hanif Rahman (Pengurus LBM NU Purworejo), berikut penjelasan Imam Jalaluddin As-Suyuti yang artinya, "Diperselisihkan apakah lebih utama membaca dengan tartil namun yang dibaca sedikit atau membaca dengan cepat dengan banyaknya yang dibaca? Sebagian Imam kami berkata, "Pahala membaca Al-Quran dengan tartil kadar pahalanya lebih tinggi, sedangkan pahala membaca banyak lebih banyak bilangannya karena setiap huruf yang dibaca pahalanya sepuluh kebaikan." (As-Suyuti, I/368).
BACA JUGA:Inilah Fenomena Yang Akan Terjadi di Bulan Ramadhan 2024,Ternyata Ada 2 Fenomena
Walhasil, membaca Al-Quran dengan tidak tartil atau membaca secara cepat hukumnya makruh karena tidak dapat menmerenungi makna ayat yang dibaca. Sedangakan pahalanya bisa jadi lebih banyak secara jumlah, karena huruf yang dibaca juga lebih banyak. Namun demikian, membaca Al-Quran dengan tartil lebih utama dan kadar pahalanya lebih tinggi meskipun yang dibaca lebih sedikit. Penting untuk dicatat, maksud membaca Al-Quran secara cepat di sini adalah membaca cepat dengan tetap memperhatikan ketepatan bacaan masih dalam riwayat bacaan yang ada seperti dijelaskan oleh Imam As-Suyuthi dalam kitab Al-Itqan di atas. Bukan membaca cepat secara sembarangan dan banyak salahnya. (*)