LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketika sedang sendirian terkadang tiba-tiba muncul kenangan peristiwa lalu, entah itu kenangan baik maupun buruk.
Salah satunya adalah kenangan yang mungkin sulit dilupakan ketika orang lain berbuat kesalahan kepada kita.
Ketika orang lain melakukan kesalahan, hendaklah dia memaafkan dan jangan membalas meskipun kita dalam keadaan mampu untuk membalasnya.
“Bukankah kalian senang apabila All?h mengampuni dosa kalian.” (QS. An-Nur: 22)
Ayat tersebut menceritakan kisah Abu Bakar As-Siddiq ra ketika terjadi haditsul-ifk (berita dusta bahwa ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha selingkuh).
BACA JUGA:8 Ide Ngabuburit Ramadhan yang Seru dan Menyenangkan Memperkaya Pengalaman Bersama
Pada tulisan Khusnul Rofiana dalam laman muslimah.or.id yang dikutip KORANLINGGAUPOS.ID , Ibnu Katsir menjelaskan firman Allah SWT dalam surat An-Nur dengan mengatakan, “Ayat ini turun berkaitan dengan Abu Bakar ash-Shidiq ra yaitu manakala beliau bersumpah tidak akan memberi apa-apa lagi kepada Misthah bin Utsatsah setelah terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri Aisyah ra.
Maka tatkala turun firman Allah SWT yang menyatakan kesucian umul mukminin Aisyah ra, hal tersebut melegakan semua orang dari kaum mukminin dan merasa bahagia serta tentram atasnya.
Kemudian Allah SWT menerima taubat orang-orang yang ikut serta menyebarkan berita bohong tersebut dari kalangan mukminin. Dan memerintahkan supaya ditegakan hukuman bagi mereka sebagai balasannya.
Atas anugerah dan keutamaan yang Allah SWT berikan pada Abu Bakar yang biasa menyambung kekerabatan bersama sanak keluarga dan kerabat, diantara mereka ada yang bernama Misthah bin Utsatsah anak dari bibinya yang merupakan seorang yang fakir yang tidak mempunyai harta.
BACA JUGA:Inilah 8 Manfaat Perkembangan Anak Saat Berpuasa Ramadhan
Ketika itu dirinya terlibat di dalam menyiarkan berita bohong tersebut dan telah bertaubat serta ditegakan hukuman cambuk baginya.
Sedangkan Abu Bakar adalah orang yang terkenal dengan kedermawanannya, beliau banyak membantu pada sanak kerabat dan juga orang lain.
Maka tatkala turun firman Allah SWT yang artinya : “Bukankah kalian senang apabila All?h mengampuni dosa kalian? dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nur: 22)
Berdasarkan ayat di atas, balasan yang mereka lakukan setimpal dengan perbuatannya. Karena balasan sesuai dengan kadar amal perbuatan.