Kisah Inspiratif Disabilitas dari Musi Rawas, Jadi Guru PNS Hingga Penyanyi Terkenal

Senin 01 Apr 2024 - 17:49 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Namanya Pak Lukman. Dia adalah disabilitas yang punya kepercayadirian cukup tinggi.

Kepercayadirian itu muncul setelah ia berdamai dengan dirinya, mensyukuri takdirnya, dan mengubahnya jadi kelebihan yang menghantarkannya pada manisnya hidup.

Lukman pelan-pelan mulai memanen hasil dari rasa syukur itu.

Pak Lukman adalah guru SMPN Simpang Kosgoro Kecamatan STL Ulu Terawas Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Usai Lolos Jadi Anggota DPR RI, Verrell Bramasta Janji Bakal Buka Lapangan Kerja Untuk Penderita Disabilitas

Namun akhir-akhir ini, laman media sosialnya penuh dengan cuplikan ia menyanyi bahkan ada yang sudah menjadi single berjudul ‘Sama dan Sama’ resmi rilis di platform musik online seperti spotify.

Termasuk full version di YouTube https://youtu.be/8d70JUTxsaM?si=KlEzNj0WHZcTHz4R

Beruntung sekali, disela kesibukannya KORANLINGGAUPOS.ID berkesempatan mewawancarai guru dengan nama panggung Lukman bhr itu.

Lukman membenarkan, bahwa sejak tahun 2009 ia adalah CPNS. Dan menjadi PNS tahun 2010. 

BACA JUGA:PKBM Barokah Lubuklinggau Menyelenggarakan Pelatihan Ecoprint Khusus Disabilitas

Lantas bagaimana Pak Lukman bisa menerima takdirnya sebagai disabilitas? Pernahkah dibully?

“Masa kecil saya  dulu sering dibully, dibilang kaki pincang dan sebagainya. Saya merasa sangat rendah diri saat itu. Sehingga saya tidak memiliki teman, namun orang tua saya yang selalu mensupport, terutama almarhumah ibu, akhirnya saya menemukan kelebihan saya, saya gemar belajar dan  membaca buku. Sehingga saya lebih cepat memahami pelajaran di sekolah dibandingkan teman sekelas. Dengan begitu, saya merasa  lebih semangat dan lebih percaya diri,” ungkapnya.

Terutama, lanjut Pak Lukman, pada mata pelajaran eksakta.

“Saat itu banyak teman yang mencontek dengan saya atau minta diajarkan. Ini berlanjut sampai saya meneruskan pendidikan ke jenjnag lebih tinggi, teman-teman sekolah mengakui saya hebat di pelajaran Matematika dan Fisika. Ini pula yang membuat saya memilih untuk menjadi Guru Fisika, akhirnya saya ikut tes SPMB (sekarang namanya SNBT), dan saya lulus di Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang pada tahun 2004, dan  wisuda tahun 2008 lalu ikut tes CPNS 2009 langsung lulus,” jelasnya. 

BACA JUGA:Pecandu Lem Aibon Lubuklinggau Jambret Penyandang Disabilitas Asal Bengkulu

Kategori :