Lalu kapan kita harus membawa anak kita ke dokter ketika terkena diare. Karena biasanya lantaran panik orang tua lupa akan hal ini.
Diare umumnya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan penanganan mandiri di rumah. Namun, waspadai bila diare memburuk atau berlangsung lebih dari 2 hari pada orang dewasa, atau lebih dari 24 jam pada anak-anak.
Untuk itu segera bawa anak ke IGD rumah sakit apabila anak mengalami diare yang disertai dengan adanya tanda-tanda dehidrasi, demam lebih dari 39°C, muntah berkali-kali. Lalu ada darah atau nanah pada tinja. Tinja berwarna hitam dan lembek serta sakit parah di perut dan dubur.
Dokter akan terlebih dahulu menanyakan gejala, riwayat penyakit, dan pengobatan yang sedang dijalani pasien. Diare akut biasanya disebabkan oleh keracunan makanan (infeksi), alergi makanan, atau intoleransi.
BACA JUGA:Catat Berikut 8 Gaya Hidup Sehat yang Dapat Mencegah Serangan Asam Urat Kambuh
Diare akibat keracunan makanan dan intoleransi laktosa dapat didiagnosis dari gejala dan riwayat makanan yang dikonsumsi pasien. Bila perlu, dokter juga dapat menguji sampel feses. Sementara diare yang diduga akibat alergi makanan perlu dipastikan dengan tes alergi.
Diare kronis mungkin memerlukan lebih banyak pemeriksaan penunjang agar penyebabnya bisa diketahui.
DI MUSIM Pancaroba seperti saat ini, waspada terhadap penyakit diare terhadap anak. Diare pada umumnya disebabkan oleh salah makan. Disebabkan kita mengkonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi dengan virus atau bakteri.
Jika sudah parah, diare terkadang juga perlu ditangani oleh dokter. Terhadap anak, biasanya diare terjadi karena anak suka jajan sembarangan. Jajan disembarang tempat dimana makanannya terpapar debu yang membuat anak terkena diare.
BACA JUGA:Wow, Inilah Kandungan Gizi Dalam 100 Gram Buah Kelengkeng, untuk Kesehatan Tubuh
Untuk itu, penting bagi orang tua mengenali anak terkena diare. Orang tua harus lebih memperhatikan berbagai gejala yang diare yang muncul ditubuh anak sehingga bisa segera ditangani dengan baik.
Dikutip dari laman yanks.kemkes.go.id diare sendiri penyakit yang membuat si penderita sering buang air besar dengan kondisi tinja yang encer atau cair.
Diare umumnya berlangsung kurang dari 14 hari untuk diare akut. Namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari ketika yang disebut diare kronis.
Gejala diare yang timbul pun bervariasi. Namun, gejala yang paling sering dialami oleh penderita diare diawali dengan perut mulas. Lalu buang air besar cair bahkan berdarah. Sulit menahan buang air besar, pusing, lemas dan kulit terasa kering.
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di usus besar yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Namun, diare yang berlangsung lama dapat terjadi akibat peradangan di saluran pencernaan.