Tak hanya itu, sentuhan lembut dari orang tua juga dapat mengaktifkan hormon pertumbuhan (growth hormone) yang memungkinkan otak dan tubuh anak untuk bertumbuh kembang.
Adapun relasi sehari-hari orang tua maupun pengasuh dengan anak adalah pembentuk struktur dan fungsi otak anak.
Nah, jika terjadi masalah dalam otak anak yang terlihat dari emosi dan perilaku anak, maka salah satu cara memperbaikinya adalah dengan pendekatan therapeutic relationship lewat play therapy diusia 4 tahun ke atas, remaja dan diusia dewasa.
"Orang tua, guru, dan pengasuh anak adalah arsitek otaknya anak. Kalau relasi yang sehat, aman, sensitif dan responsif adalah pembentuk otak anak yang memampukan otak berfungsi untuk memproses emosi dan memunculkan perilaku yang sehat, adaptif dan perilaku yang baik. Maka, memperbaikinya jika ada masalah juga melalui relasi yang therapeutik salah satunya dengan play therapy di atas usia 4 tahun, usia sekolah, remaja dan untuk terapis yang menjalani diploma play therapy juga bisa menangani klien orang dewasa lewat pendekatan creative art and play therapy," ujarnya.(*)