LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Peneliti Lembaga Dejure Riset Konsulting (DRK), Kurniawan Eka Saputra mengatakan terkait rilis yang di sampaikan oleh DPD Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) atas bakal calon kepala daerah seluruh kabupaten/kota se Sumatera Selatan dapat di highlight beberapa hal sebagai berikut :
Pertama, bahwa rilis tersebut dapat dimaknai sebagai bagian dari konsolidasi, rekruitmen dan inventarisir figure bakal calon kepala daerah.
Apalagi beberapa DPD Golkar kabupaten/kota sudah membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah, sehingga secara internal dapat dilakukan seleksi dan fit proper test terhadap figure bakal calon yang mendaftarkan diri ke Partai Golkar.
Mana yang memiliki kriteria yang diinginkan oleh partai sebagai bakal calon kepala daerah secara komperehensif dari berbagai aspek, misalnya popularitas, likebility, aksestability, electability, loyalitas, kontribusi terhadap partai dan sebagainya.
BACA JUGA:Daftar Nama Calon Bakal Ikuti Pilkada 2024 dari Partai Golkar, Lubuklinggau, Musi Rawas, Muratara
"Artinya, mekanisme internal partai yang open recruitmen dan transparan terkait kepentingan publik terhadap figure kepala daerah sedang berlangsung," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Kedua, bahwa kemudian ada nama-nama baru selain yang telah direkomendasikan Partai Golkar sebelumnya, hal tersebut merupakan bagian dari mekanisme 'evaluasi' dan merespon dinamika pasca pemilu legislatif 2024.
Artinya, prestasi raihan suara dan kursi dalam kontestasi pileg mendapatkan apresiasi dan 'reward'.
"Karena setahu saya, terlebih dahulu Partai Golkar telah meminta DPD tingkat kabupaten/kota untuk mengirimkan inventarisir nama bakal calon kepala daerah (baik melalui pendaftaran/tracking internal) kepada DPD provinsi dan DPP," tambahnya.
BACA JUGA:Inilah Daftar Nama-Nama Kader Partai Golkar Bakalan Maju Sebagai Calon Pilkada Musi Rawas Utara
Bacaan dalam konteks evaluasi misalnya dapat dilihat dalam rekomendasi terhadap balon kepala daerah Kabupaten Musi Rawas, jika sebelumnya hanya ada figure Hj. Ratna Machmud, tetapi dalam rilis terbaru ada nama Ketua DPD Partai Golkar Firdaus Ceolah.
Pada Hj. Ratna Machmud bisa dikatakan ada evaluasi terhadap 'minimnya kontribusi' Bupati Musi Rawas tersebut terhadap kerja-kerja pemenangan Partai Golkar di Musi Rawas. Sebaliknya masuknya nama Firdaus Cek Olah bagian dari reward atas 'prestasi' memenangkan Pileg di Musi Rawas dan Golkar meraih posisi sebagai ketua DPRD (meski saat ini ada pengajuan PHPU di Mahkamah Konstitusi dari Partai Gerindra).
Rekomendasi di Kota Lubuklinggau tetap memasukkan nama H. Rodi Wijaya (HRW) selain nama lain seperti Hasbi Assadiki.
"Saya pikir nama lain selain HRW hanya alternatif pendamping saja, mengingat perfomance Golkar Lubuklinggau dan HRW yang berhasil leading untuk mempertahankan kemenangan pileg 2024," sebutnya.
BACA JUGA:Inilah 49 Daftar Nama-nama Kader Partai Golkar yang Disiapkan Akan Maju Pilkada se-Sumsel