Lompat tali umumnya lebih banyak dimainkan oleh anak perempuan karena memiliki kelenturan tubuh yang lebih dibandingkan anak laki-laki. Meski begitu, tidak jarang anak laki-laki juga ikut bermain lompat tali.
Sebelum memulai, para pemain dapat melakukan hompimpa terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang memegang tali dan siapa yang bermain. Kedua pihak yang kalah diharuskan memegang ujung tali dan pemenangnya melompatinya hingga tidak menyentuh tali. Jika pada saat melompat anda terbentur atau menyentuh tali, maka pemegang tali akan menggantikannya hingga bergantian terus menerus.
Berlian mengungkapkan, dengan adanya event tahunan berupa lomba permainan dapat mengangkat kembali permainan tradisional yang sudah mulai ditinggalkan akibat pengaruh gadget.
BACA JUGA: Keunikan Tarian Tradisional Jawa Memikat Hati dan Jiwa Budaya,Yuk Simak Disini Keunikannya!
"Ayo secara bersama-sama dalam upaya membentuk karakter generasi penerus bangsa dengan menghargai budaya dan tradisi yang dihasilkan masyarakat terdahulu. Dengan cara mengenalkannya kembali kepada generasi penerus bangsa berinteraksi dengan permainan tersebut," ajaknya.
Kemudian ia juga menambahkan, diharapkan upaya pemerintah untuk membuat kurikulum muatan lokal daerah dengan permainan tradisional masuk dalam kurikulum sekolah dapat mengeksistensikan kembali permainan ini langsung dengan generasi penerus bangsa ini.(*)