LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pasca Ramadan 1445 H, banyak umat Muslim ingin melanjutkannya dengan Puasa Sunnah Syawal. Bagaimana syarat dan ketentuannya?
Sebagaimana dalam sebuah hadits Rasulullah SAW, Thalhah Ibn ‘Ubaidillah mengatakan: Seorang lelaki dari penduduk Najd datang kepada Rasulullah saw dengan rambut meremang, tidak terdengar gema suaranya dan tidak diketahui apa yang ia katakan sampai ia mendekat, kemudian ternyata ia bertanya tentang Islam.
Rasulullah saw menjawab: Lima shalat sehari semalam. Lalu ia bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atas saya selain itu? Rasulullah SAW menjawab: Tidak, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah, kemudian beliau menjelaskan lagi: dan puasa Ramadlan. Orang itu bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atasku selain (puasa Ramadlan) itu? Beliau menjawab: Tidak ada, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
BACA JUGA:10 Langkah Penting Untuk Menjauhkan Diri Dari Gangguan Sihir, Menurut Islam
Lantas apa saja keutamaan melaksanakan puasa sunnah syawal?
Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman resmi Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Asep Shalahudin menjelaskan, diantara keutamaan puasa syawal sebagaimana hadits “Dari Abi Sa’id al-Khudri ra (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa berpuasa pada suatu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkannya dari api neraka selama 70 tahun.” (HR. Bukhari an Muslim).
Keutamaan puasa syawal kedua, malaikat selalu bershalawat atas orang yang berpuasa.
Hal ini berdasarkan hadis yang berbunyi: “Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya orang berpuasa apabila ada perjamuan makan padanya, maka malaikat akan memberi shalawat kepadanya sampai perjamuan tersebut selesai, atau menurut lafal lain sampai mereka selesai makan.”(HR. at-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dan ad-Darimiy).
BACA JUGA:Hukum Memasang Gigi Palsu dalam Islam
Keutamaan puasa syawal ketiga, dapat menghapus dosa.
Hal ini berdasarkan hadis berikut: “Dari Abi Qatadah, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Ada seseorang bertanya kepada Nabi saw. bagaimana pendapat anda tentang puasa Arafah? Nabi menjawab: Puasa Arafah itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang tersisa. Kemudian orang tadi bertanya lagi: Bagaimana tentang puasa Asyura’? Nabi saw. menjawab: Puasa Asyura’ dapat menghapus dosa yang telah lalu.” (HR. Ahmad).
Meski puasa sunah akan menghapus dosa-dosa kita, penting untuk diperhatikan bahwa puasa sunah harus didasarkan kepada suatu komitmen untuk meninggalkan segala perbuatan maksiat, meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, dan merefleksikan nilai-nilai puasa dalam perbuatan dan tingkah laku nyata.
Lantas, apakah mungkin untuk menggabungkan niat puasa Syawal dengan pembayaran utang puasa wajib?
BACA JUGA:Berikut Cara Berhutang dan Cara Menagih Hutang Sesuai Tuntunan Islam
Menurut Majelis Tarjih, tidak terdapat petunjuk yang secara eksplisit menyatakan bahwa puasa sunnah dapat dilaksanakan bersamaan dengan membayar utang puasa wajib.