SMA di Lubuklinggau Kekurangan Siswa, Kelas Terpaksa Tutup Hingga Guru ASN Tak Bisa Mengajar

SMAN 7 Lubuklinggau yang memiliki fasilitas lengkap dengan guru berkompeten tetap mengalami kekurangan siswa, hingga terpaksa beberapa lokal belajar tutup.-Foto : Ardi-Linggau Pos

BACA JUGA:Yuk Intip! yang Ingin Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi? Berikut 7 Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi

“Perlu diketahui bahwa guru-guru di sekolah ini ASN-nya untuk tahun kemarin itu sampai 0 jam waktu kerja karena memang siswanya tidak ada,” tutur Agustunizar.

Saat KORANLINGGAUPOS.ID berkunjung ke SMAN 7 Lubuklinggau, memang benar adanya beberapa kelas yang kosong, beberapa pintu kelas ditutup dikarenakan tidak adanya siswa yang mengisi.

Nampak hanya beberapa kelas yang masih digunakan dan kelas tersebut diisi oleh beberapa siswa saja.

“Dari tiga sampai empat tahun sekolah kami mengalami penurunan siswa terus. Dari kami mendapatkan 60 sampai 70 murid perkelas, kadang  dapat 20 murid perkelas mungkin untuk tahun ini mungkin kurang lagi. Kenapa demikian, karena memang banyak SMA-SMA ditengah kota yang melanggar Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 salah satunya berisi zonasi,afirmasi, dan  jalur prestasi. Yang saya lihat itu mereka banyak melampaui dari kouta. Karena hal itu maka berdampaklah pada sekolah-sekolah pinggir kota, seperti SMAN 7 Lubuklinggau,” ungkap Agus Tunizar.

BACA JUGA:SMKN 2 Lubuklinggau Buka 3 Jalur Penerimaan Siswa Baru 2024, Berikut Jadwal dan Syarat PPDB

Dikutip dari kemdikbud.go.id, Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 dijelaskan bahwa PPDB dilakukan melalui empat jalur yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi. 

Khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA), jalur zonasi diberikan kouta sebesar 50 persen dari daya tamping, afirmasi 15 persen, serta jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen dan selebihnya dapat digunakan sebagai jalur prestasi.

Agus Tunizar menceritakan kekecewaannya. 

“Contoh yang paling tragis di sekolah kami ini pada tahun kemaren, anak-anak yang sudah masuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) ternyata dia pindah ke sekolah tengah kota, padahal PPDB sudah tutup, artinya ada apa? Artinya ada yang melanggar. Jadi sekolah kami tragis hampir sepuluh siswa yang pindah. Itu mungkin tindakan atau intervensi  ada tidak langkah konkret dari pemerintah untuk menindak hal yang seperti itu. kalau tidak tindakan untuk hal-hal seperti itu habis sekolah kami,” ungkapnya.

BACA JUGA:23 April 2024, SMAN 4 Lubuklinggau Mulai Terima Siswa Baru

Saat ini seluruh jumlah siswa di SMAN 7 Lubuklinggau ada 92 orang dibagi 4 kelas. Siswa kelas XI tinggal 18 siswa sedangkan siswa kelas  X tinggal 20 siswa.

“Harapan kedepannya semacam ketegasan dari pihak terkait dari ombudsman atau pihak dinas untuk membatasi sekolah-sekolah besar itu, jumlah rombel yang melampaui target. Bahkan ada yang memakai ruangan lab untuk dijadikan kelas, bahkan ada juga sekolahnya memakai shift-shift-an,” ungkap Agustunizar.

Kekurangan siswa juga terjadi di SMAN 8 Lubuklinggau  yang beralamat di Jalan Fatmawati Soekarno, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.

Sekolah yang memiliki lingkungan yang asri dan lahan yang luas ini juga sudah membuka PPDB tahun pelajaran 2024/2025.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan