Begini Cara Memilih Pasangan Agar Tak Bertemu Pria Toxic, Potensi jadi Pelaku KDRT
Psikolog Klinis RSUD Dr Sobirin - Irwan Tony, M.Psi-Foto : Dokumen Pribadi-
BACA JUGA:Warga Muratara ini Aniaya Suami Mantan Istri, ini Ganjaran Hukuman yang Didapat
Misalkan, pelaku punya ketidakmampuan dalam meregulasi emosinya. Kemudian, kedua dilihat secara umum pengalaman pelaku sebelumnya seperti perilaku buruknya.
"Ketika dia emosi langsung melakukan tindakan agresifitas memukul, menampar. Nah, kalau ada potensi itu, kemungkinan besar dia punya potensi untuk melakukan KDRT itu bisa dengan pemeriksaan psikologis. Lalu, info dari orang terdekatnya bahwa anak ini kalo emosi suka memukul, suka melakukan kekerasan, dan banyak faktor yang menyebabkan dia seperti itu, bisa dengan pola asuhnya atau bisa jadi dia sendiri pernah mengalami kekerasan sehingga dia melakukan hal yang sama kepada orang lain," jelasnya.
Kata Irwan, untuk melihat pelaku KDRT dari gelagat saja itu susah. Namun, KDRT bisa diantisipasi korban dengan menceritakan permasalahannya kepada orang yang bisa dipercaya atau bisa minta bantuan dari Lurah, RT, maupun komisi perlindungan anak dan perempuan.
"Misal dalam rumah tangga suami melakukan kekerasan terhadap istrinya, kalau kita ngga mampu melawan mending kita minta bantuan saja Pak Lurah atau Pak RT. Tapi sebagai tetangga kita bisa kasih warning terhadap korban itu dengan mengedukasinya karena banyak yang ga paham cara menghadapi KDRT," ucapnya.
Adapun tips untuk korban KDRT dari Psikolog Irwan Tony sebagai berikut:
Pertama korban jangan melawan, karena khawatir akan tambah ektrim kekerasan itu. Kalau tidak punya kemampuan melawan ada baiknya didokumentasikan tanda kekerasannya itu seperti luka dan lebamnya.
Kedua adalah cerita sama orang yang kita percayai apakah teman dan tetangga sehingga jika ada sesuatu kejadian lagi orang sudah tau bagaimana kisahnya.
Ketiga adalah mencatat betul kapan kejadian, sehingga ketika proses hukum kita punya data yang lengkap. Jadi, saat proses hukum kejadiannya kita tau, ada foto sebagai bukti, kalau bisa langsung visum lebih baik lagi.
BACA JUGA:Pria asal Muratara ini Aniaya Suami Mantan Istri
Sementara, mencegah KDRT bisa dilihat dari:
Pertama, saat memilih jodoh atau pasangan. Harus jelas mengetahui bibit, bebet, dan bobot pasangan. Dimana, juga perlu melakukan pemeriksaan psikologis.
"Nah, selama ini pemeriksaan psikologis tidak terlalu dihiraukan, jadi ketika memeriksa hanya kesehatan saja. Padahal, psikologis penting supaya kita bisa melihat potensi-potensi itu, potensi kekerasan, potensi penyimpangnan seksual, potensi untuk melakukan tindakan menyimpang nah itu bisa dideteksi dari pemeriksaan psikologis," tegasnya.
Kedua, seseorang mau bercerita kepada orang yang sangat dipercaya dan orang yang dipercaya tersebut tidak menceritakan ulang lagi sehingga dia tau kejadiannya.