Warga Muratara 7 Kali Diserang Banjir Sampai Trauma, ini Harapan Mereka pada Pemerintah

Pemukiman warga di Bantaran Sungai Rupit, Kabupaten Muratara yang rawan terdampak banjir luapan air sungai, Rabu 8 Mei 2024.-Foto : Angga/Linggau Pos-

MURATARA, KORANLINGGAUPOS.ID - Pasca 2 kali banjir menerjang pemukiman warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), ternyata meninggalkan pengalaman yang buruk bagi masyarakat.

Terutama bagi mereka yang tinggal di dekat bantaran Sungai Rawas maupun Sungai Rupit.

Sebab rumah warga yang berada di bantaran sungai lebih rawan terkena dampak banjir, apalagi jika bangunan rumah mereka tidak terlalu tinggi.

Hasil wawancara KORANLINGGAUPOS.ID dengan salah seorang warga yang rumahnya berada di bantaran Sungai Rupit, Chaca mengatakan dirinya sangat trauma atas kejadian banjir yang telah menimpa dirinya, apalagi ketika banjir kemarin banyak sekali kayu yang hanyut di Sungai Rupit, ia khawatir itu dapat membahayakan dirinya dan keluarga.

BACA JUGA:Mau Buka Usaha, Segini Harga Sewa Lapak Kios Pasar Lawang Agung Muratara

Dirinya mengaku akibat banjir kemarin banyak sekali kerugian yang dialami, barang-barang miliknya hanyut terseret arus tak tahu entah kemana.

“ Bagi orang yang diluar sana mungkin banyak tidak tahu, karena sepanjang tahun 2024 ini, tercatat kami sudah terkena banjir sebanyak 7 kali, hanya saja 5 kalinya air memang tidak sampai masuk ke dalam rumah hanya jalan saja yang terendam banjir dan untuk yang dua kali kemarin itu benar-benar menenggelamkan rumah kami,” ungkap Chaca, 8 Mei 2024.

“Ketika banjir pertama terjadi kami sempat menitipkan barang-barang elektronik ke rumah warga yang pondasinya lebih tinggi, ternyata ketika air naik, rumah tersebut juga terendam oleh banjir, mau tidak mau barang-barang yang kami titipkan mengalami kerusakan, layaknya menari-nari diatas air,” jelasnya.

“Nah untuk banjir yang kedua, karena kami tahu tidak ada rumah warga yang selamat dari genangan banjir, jadi saya menyewa carry pick up untuk mengangkat barang-barang elektronik yang ada di rumah,” lanjutnya.

BACA JUGA:Begini Kondisi Terkini Pasar Lawang Agung Muratara Pasca Renovasi

“Mengenai alasan kenapa kami tidak pindah dan masih menetap di sini karena itulah satu-satunya tempat tinggal yang kami miliki, aset tanah hanya ini, kemudian mata pencaharian juga di sini,” tambahnya.

“Kalaupun ingin mencari tanah baru dan membangun rumah di tempat yang lebih aman, itu semua juga membutuhkan biaya yang sangat besar, jadi kami sekarang hanya bisa bertahan saja, karena belum tentu banjir terjadi setahun sekali,” ungkapnya.

Sementara Can salah satu warga yang rumahnya juga di bantaran Sungai Rupit mengatakan, kondisi saat ini baik-baik saja tidak ada masalah yang krusial mengenai banjir.

Ia mengatakan alasan tidak pindah dari sana sebab dirinya sudah lama bertempat tinggal di dekat bantaran sungai, meskipun sudah dua kali terkena banjir yang cukup dahsyat, tapi ia berkeyakinan banjir besar tidak akan terulang lagi.

BACA JUGA:KPU Muratara Butuh 267 PPS, Pendaftarnya Sudah Tembus 716 Orang

“Untuk pihak Pemerintah, kami berharap agar selalu cepat tanggap dalam menangani masalah banjir, serta memberikan solusi agar kedepan tidak terulang lagi kejadian semacam ini,” tuturnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan