“Globalisasi: Ancaman atau Peluang bagi Identitas Nasional Bangsa Indonesia?”
Ananda Kurnia Pratama.-Foto: Dokumen Pribadi-Ananda Kurnia Pratama
Peristiwa yang terjadi di satu negara dapat dengan mudah diakses oleh individu yang berada di negara lain.
Informasi tersebar dengan cepat ke seluruh dunia melalui internet.
Akses mudah terhadap informasi ini membawa dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
BACA JUGA:Apa Saja Akibat dari Pemanasan Global, Sehingga Berdampak pada Harga Kopi yang Mahal
Ideologi, gaya hidup, dan keyakinan yang berkembang di suatu negara dapat mempengaruhi kebiasaan dan pola kehidupan yang sudah ada di negara lain.
Nilai-nilai ideologi nasional yang telah lama menjadi landasan bagi kehidupan warga negara mulai tergerus.
Bagi bangsa Indonesia, yang kaya akan keberagaman budaya dan tradisi menimbulkan sebuah pertanyaan yang kerap kali muncul yaitu apakah globalisasi merupakan ancaman bagi identitas nasional, ataukah justru sebuah peluang untuk memperkuatnya?
Pertama-tama, kita perlu memahami bahwa globalisasi membawa dampak yang kompleks bagi budaya suatu bangsa.
Di satu sisi, arus informasi dan ide dari luar negeri dapat mengancam eksistensi budaya lokal.
Misalnya, dominasi media dan hiburan global dapat meredam apresiasi terhadap seni dan budaya tradisional Indonesia.
Seperti film Hollywood dan musik pop Barat dan K-Pop yang dapat menekan budaya lokal yang lebih tradisional.
Generasi muda mungkin lebih cenderung mengadopsi gaya hidup dan nilai-nilai yang dipromosikan oleh budaya global daripada mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional Indonesia.
BACA JUGA:ASN Lubuklinggau Diingatkan Budaya Malu dan Disiplin
Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Selain itu, arus globalisasi juga membawa tantangan dalam hal ekonomi.