SMP Budi Utomo Lubuklinggau Punya Kiat Khusus Cegah Bullying
Suasana kajian Sabtu pagi di SMP Budi Utomo di Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Ulak Surung, Kota Lubuklinggau, Sumsel.-Foto : Sundari / Linggau Pos-
SMP Budi Utomo merupakan salah satu sekolah swasta ternama di Kota Lubuklinggau. Sekolah yang berdiri tahun 1986 ini bernaung dibawah Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau milik Elven Asmar SE.,MM. Selain SMP, Yayasan Budi Utomo Lubuklinggau juga menaungi TK, SMA, dan SMK.
Laporan Sundari, Lubuklinggau
LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Hal ini disampaikan Aisyah Asmarajaya, S.Pd.,MM selaku Kepala SMP Budi Utomo saat diwawancara wartawati Harian Pagi Linggau Pos, Kamis (16/11/2023).
Menurutnya, maraknya bullying membuat SMP Budi Utomo berupaya membentuk karakter positif pada anak semaksimal mungkin.
“Salah satu caranya, setiap Sabtu pagi mengadakan kegiatan pengajian secara berjemaah mulai dari membaca Alquran Surat Yasin menghafal Asmaul Husna. Kegiatan ini dilaksanakan di Mushola, didampingi semua dewan guru,” jelasnya.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu Tanda Anak Korban Bullying, Kenalin Tandanya
Pengajian ini dilakukan bergantian. Jika minggu ini peserta didik kelas VII minggu berikutnya kelas VII dan seterusnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat mencegah anak-anak SMP Budi Utomo dari tindak kekerasan atau sering dikenal oleh masyarakat umum dengan kata bullying.
Sehingga, kata Aisyah Asmarajaya, sekolah tidak hanya sebagai lembaga pendidikan. Melainkan mempunyai peran dan tanggung jawab yang penuh atas keberhasilan peserta didiknya, karena disekolah inilah waktu yang paling tepat untuk mendidik karakter anak yang beraneka ragam, sekolah juga berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Diharapkan, dengan kegiatan pengajian rutin bisa meningkatkan pemahaman dan pembiasaan nilai-nilai keagamaan, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada peserta didik.
BACA JUGA:Workshop Pencegahan Terhadap Perbuatan Bullying dan Tindak Kekerasan di SDN 6 Lubuklinggau
“Sementara Jumat pagi kegiatan rutin yang dilakukan sekolah yaitu aktivitas senam bersama dengan jumlah peserta didik sebanyak 55 siswa, serta didampingi oleh 12 guru dan 2 orang staf,” jelasnya saat diwawancara di SMP Budi Utomo Jalan Bengawan Solo, Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Aisyah yang sudah 8 tahun menjabat Kepala SMP Budi Utomo ini berharap perguruan swasta makin mendapat kepercayaan masyarakat.
“Semoga kuota siswa baru juga meningkat. Kami ingin Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Lubuklinggau makin ketat melakukan pengawasan. Mengenai kuota penerimaan peserta didik baru, sehingga tidak ada namanya pilih kasih terhadap sekolah negeri dan swasta. Karena disini tujuan kita adalah sama-sama untuk mencerdaskan anak bangsa,” tuturnya. (*)