PLN Sabet Penghargaan Best Impact in Environment of The Year Demi Pengurangan Emisi Karbon
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pada acara penghargaan Best Best Impact in Environment of The Year-KORANLINGGAUPOS.ID-Foto : PLN UID S2JB
”Sebagai motor penggerak ekonomi bangsa, keberadaan PLN amatlah penting dalam menjamin ketersediaan energi listrik bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Transisi dari energi fosil ke energi bersih merupakan peluang bagi kita untuk membangun kapasitas nasional, menciptakan lebih banyak lapangan kerja,
salah satunya pada green tourism yang dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, mengentaskan kemiskinan, dan pada saat yang sama juga menjaga kelestarian lingkungan," jelas Darmawan.
Darmawan juga mengungkapkan dukungan PLN kepada Pemerintah dalam pengembangan green tourism.
BACA JUGA:Gak Bikin Kembung! 4 Rekomendasi Minuman Sehat Untuk Menu Sarapan Pagi Yang Menyegarkan
Hal ini dapat dilihat dari kerja sama antara PLN dan PT Taman Wisata Candi (TWC) untuk menghadirkan energi bersih di lingkungan destinasi wisata yang dikelola TWC seperti Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, Ratu Boko, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
“Sekarang penggunaan energi hijau menjadi suatu kebutuhan atau kewajiban yang perlu terus kita tingkatkan.
Terkait dengan green tourism, kami support penuh, karena sejalan dengan visi kita dalam agenda transisi energi guna mencapai Net Zero Emissions di tahun 2060 atau lebih cepat,” sambung Darmawan.
Selain itu, PLN juga menjadi salah satu aktor utama untuk pengembangan ekosistem electric vehicle (EV) di tanah air.
Terbukti saat ini telah ada 1.380 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 9.886 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan 2.182 Stasiun Penukaran Baterai Listrik Umum (SPBKLU) di seluruh Indonesia.
”Berbagai upaya heroik ini kami lakukan karena PLN betul-betul peduli terhadap masa depan bumi dan generasi mendatang.
Transisi energi ini juga penting agar kita bisa mencapai kemandirian energi nasional dengan tidak bergantung pada energi fosil yang mahal dan juga kotor,” pungkas Darmawan. (*)