Dhia Warga Desa L Sidoharjo Sukses Mempertahankan Cita Rasa Kripik Singkong

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: M YASIN |

Rabu , 12 Jun 2024 - 18:14

Dhia warga Desa L Sidoharjo Kabupaten Musi Rawas Pemilik Usaha pembuatan Kripik Singkong dan Kripik Pisang menunjukan Kripik Buatannya.-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

Kalau saat ini untuk produksi pembuatan kripik singkong bisa mencapai 50 kilogram.

Sedangkan kalau pisangnya itu sekitar 30 sampai 35 sisir pisang. Kalau ada pesanan itu bisa mencapai 100 kilogram singkong.

Untuk produksi sendiri itu jika tidak ada pesanan itu 2 hari sekali baru buat. Namun jika mendekati jelang hari raya Dhia produksinya setiap hari, karena banyak pesanan.

Sedangkan untuk produksinya pembuatan kripiknya itu Dhia dibantu oleh keluarga, karena kalau mau memperkerjakan orang banyak itu masih belum bisa.

Karena usaha ini masih kecil, jadi kalau produksinya cukup banyak itu bisa seharian kita mengerjakannya.

Untuk singkong yang digunakan memang singkong pilihan yang super, bahan bakunya seperti singkong dan pisang itu kita beli langsung dengan petani.

Karena di desa ini banyak yang bertani singkong dan pisang, di tambah harga jika dibeli dengan petani itu lebih murah.

Saat ini juga untuk pemasarannya itu sedikit susah, karena sudah banyak yang membuka usaha seperti ini, ditambah dengan era digital membuat kita kalah dengan penjualan melalui online.

"Sekarangkan serba muda jika mau beli atau makan apa saja tinggal beli melalui Online," katanya.

Dirinya juga berharap kedepannya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti alat untuk pengirisan singkong atau pisang karena saat ini dirinya masih menggunakan alat tradisional, serta alat-alat penunjang usaha miliknya. (*)

dhia warga desa l sidoharjo sukses mempertahankan cita rasa kripik singkong                             musi rawas, koranlinggaupos.id - bagi kalian yang menyukai kudapan kripik pisang dan kripik singkong  di desa l sidoharjo kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas, tempatnya karena  banyak warga setempat yang mempunyai usaha rumahan pembuatan kripik pisang dan kripik singkong.
bahkan kripik singkong dan kripik pisang buatan warga desa l sidoharjo sudah banyak dikenal orang luar kabupaten musi rawas.
salah satunya yang menekuni usaha pembuatan kripik singkong dan kripik pisang ini adalah dhia warga desa l sidoharjo.
saat diwawancarai koranlinggaupos.id, rabu 12 juni 2024 dhia menjelaskan jika dirinya menggeluti usaha rumahan pembuatan kripik singkong dan kripik pisang ini, atas saran dari orang tua karena sebelumnya dhia mengaku bingung mau kerja apa, sedangkan anak pada waktu itu masih kecil-kecil.
baca juga:sertijab kepala upt imigrasi kanwil kemenkumham sumsel hadir kalapas narkotika kelas iia muara beliti
setelah mendapat saran dari orang tua yang berjualan di pasar tradisional b srikaton, dhia juga melihat teman yang terlebih dahulu membuat usaha seperti ini.
"lalu saya melihat cara pembuatannya serta memilih singkong atau pisang yang berkualitas itu seperti apa," jelasnya.
setelah mendapat ilmunya dhia dengan modal hanya ada rp 100.000 mencoba membuat usaha pembuatan keripik singkong dan kripik pisang, pada tahun 2012 yang silam.
bermodalkan cuma rp 100.000 dirinya memberanikan diri membuka usaha ini, dengan penjualan dibantu oleh orang tua di pasar serta dhia juga keliling menawarkan ke warung-warung.
baca juga:kades tidak boleh mengendapkan pajak yang disetor masyarakat 
"alhamdulilah sampai saat ini usaha ini masih berjalan, kalau pertama buat itu ada tiga macam olahan yang saya kerjakan yakni kripik pisang original, kripik singkong original dan kripik singkong pedas manis, namun siring dengan waktu saya juga membuat pisang salai," ungkpnya.
mengapa dhia juga tertarik membuat pisang salai karena di pasaran banyak yang nanya dan cukup laku.
sehingga dhia mencoba membuatnya juga, dan ternyata bisa  juga setelah mencoba beberapa kali. 
untuk kemasan kripik singkong dan kripik singkong serta pisang salai nya sendiri itu beratnya 3 ons per bungkusnya dengan harga serba rp 10.000.
baca juga:tidak kebagian air sawah di satan indah jaya kering ini solusinya
kalau saat ini untuk produksi pembuatan kripik singkong bisa mencapai 50 kilogram.
sedangkan kalau pisangnya itu sekitar 30 sampai 35 sisir pisang. kalau ada pesanan itu bisa mencapai 100 kilogram singkong.
untuk produksi sendiri itu jika tidak ada pesanan itu 2 hari sekali baru buat. namun jika mendekati jelang hari raya dhia produksinya setiap hari, karena banyak pesanan.
sedangkan untuk produksinya pembuatan kripiknya itu dhia dibantu oleh keluarga, karena kalau mau memperkerjakan orang banyak itu masih belum bisa.
baca juga:luas sawah tadah hujan musi rawas 2.735,83 hektar
karena usaha ini masih kecil, jadi kalau produksinya cukup banyak itu bisa seharian kita mengerjakannya.
untuk singkong yang digunakan memang singkong pilihan yang super, bahan bakunya seperti singkong dan pisang itu kita beli langsung dengan petani.
karena di desa ini banyak yang bertani singkong dan pisang, di tambah harga jika dibeli dengan petani itu lebih murah.
saat ini juga untuk pemasarannya itu sedikit susah, karena sudah banyak yang membuka usaha seperti ini, ditambah dengan era digital membuat kita kalah dengan penjualan melalui online.
baca juga:gutomo warga desa jambu rejo musi rawas sukses kembangkan bertani cabai
"sekarangkan serba muda jika mau beli atau makan apa saja tinggal beli melalui online," katanya.
dirinya juga berharap kedepannya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah  seperti alat untuk pengirisan singkong atau pisang karena saat ini dirinya masih menggunakan alat tradisional, serta alat-alat penunjang usaha miliknya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 13 JUNI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan