Kasus Frabusia Tidak Ditemukan Lagi di Musi Rawas
Iwan Joko Sulistio -Foto : Dokumen Linggau Pos -
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus Frabusia di Kabupaten Musi Rawas tidak ada lagi.
Frabusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue.
Frambuaisa dikenal juga sebagai frambesia tropica atau patek. Penyakit ini menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit yang terinfeksi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas, drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid Pencehan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Renaldi Oktavianus melalui Kasi Iwan Joko Sulistio mengatakan bahwa Kabupaten Musi Rawas sudah eliminasi penyakit Frabusia.
Kasus Frabusia sadah lama sekali tidak ditemukan lagi di Kabupaten Musi Rawas. Bahkan menurut Iwan panggilan akrapnya sudah lebih dari 10 tahun.
BACA JUGA:Jualan Makanan Khas Lebaran di Pasar Tradisional B Srikaton Musi Rawas Sepi Pembeli
"Sejak saya di sini (Dinkes) tahun 2010 hingga sekarang tidak pernah ada kasus Fabusia," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 12 Juni 2024.
Menurutnya kasus Frabusia pernah mewabah di tahun 1980-an. "Tahun 1980-an kasus Frabusia sempat mewabah," ungkapnya.
Karena sekarang di Kabupaten Musi Rawas tidak ada lagi maka kabupaten berslogan Lan Serasan Sekantenan ini ditunjuk oleh oleh Dinkes Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk elininasi Frabusia tahun 2025. " di Provinsi Sumatera Selatan, tahun 2025 yang ditunjuk eliminasi Frabusia Kabupaten Musi Rawas," ucapnya.
Direncanakan tim dari Dinkes Sumsel akan turun ke Kabupaten Musi Rawas pada September untuk melakukan asesmen terkait kasus Frabusia.
BACA JUGA:Harga Beras Turun Kegiatan Gerakan Pangan Murah Dievaluasi
Ia menyebut syarat pertama dikatakan eliminasi minimal 6 bulan terakhir tidak di temukan kasus.
"Sebagai indikatornya tidak ditemukan lagi kasus 6 bulan terakhir salah satu asesmennya," jelasnya.
Ia menyebut Frabusia menyerang kulit seperti koreng.