Penuhi 35 Persen Kebutuhan Protein Hewani Agar Anak Tidak Stunting

Setiap hari pastikan anak mendapat asupan protein hewani sesuai dengan kebutuhannya yakni 35 persen.-Foto : Rina Maris-Linggau Pos

BACA JUGA:Survei Anak Stunting Naik jadi 17,5 Persen, Ini yang Dilakukan Pemerintah Kota Lubuklinggau


Protein Hewani.-Foto: tangkapan layar-

Pentingnya protein hewani juga terus dikampanyekan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). 

Dikutip dari laman resmi Kemenkes RI Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengungkapkan, angka stunting naik disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran.

Hal ini berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian Kesehatan mengkampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak utamanya anak usia dibawah 2 tahun.

BACA JUGA:Pj Walikota Lubuklinggau Minta Percepatan Penurunan angka Stunting Ada Progres

“Setelah bayi berusia 6 bulan harus rajin melakukan pengukuran, karena selain ASI eksklusif juga ada makanan tambahan, kalau kurang protein hewani anaknya bisa stunting. Protein hewani ini seperti susu, telur, ikan dan ayam,” kata Menkes di Jakarta, Rabu (25/1).

Pihaknya menekankan cara tersebut efektif mencegah stunting pada anak karena protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan, seperti telur, daging/ikan dan susu atau produk olahannya (keju, yogurt, dll).

Penelitian tersebut juga menunjukan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari hewani tunggal.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan