Begini Cara Cegah Hama Pada Pepaya California

Petugas POPT Kecamatan Muara Beliti sedang monitoring kebun pepaya milik warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Karya Muda, Desa Satan Indah Jaya, Kecamatan Muara Beliti, Selasa 25 Juni 2024.-Foto : Dokumentasi POPT Kecamatan Muara Beliti-

BACA JUGA:Penampilan Drumband SDN 4 Muara Beliti Memukau Tamu Pembukaan O2SN dan GSI Tingkat Kabupaten Musi Rawas

Ada juga beberapa gangguan pada daun pepaya yang disebabkan oleh OPT serta unsur hara, seperti gejala bintik pada daun yang disebabkan jamur leveillula taurica, penyakit bercak daun corynespora yang disebabkan oleh jamur corynespora cassiicola, penyakit bintik bakteri yang juga disebabkan oleh bakteri.

Penyakit bercak hitam yang disebabkan oleh jamur Asperisporiu, caricae, kerusakan ini disebabkan oleh penyemprotan bahan kimia yang terlalu berlebihan, dan banyak lagi yang lainnya.

Selain itu gejala antraknosa pada buah pepaya seperti timbulnya gejala awal yakni jaringan mati yang terlihat sebagian bercak kebasahan, kemudian jaringan yang mati tersebut melekuk dan selanjutnya meluas menjadi bercak konsentrik berwarna abu-abu atau kehitaman dengan titik-titik berwarna orange pada permukaan buah.

“Dan Pada satu buah pepaya California  terdapat  beberapa bercak yang dapat menyatu. Bercak antraknosa sendiri dapat berpotensi terjadi di lapangan maupun di tempat penyimpanan.” 

BACA JUGA:Seru Banget, Yuk Liburan ke Taman Wisata Labirin di Desa F Trikoyo Musi Rawas

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit antraknosa pada pepaya, seperti varietas, cuaca, tehnik budidaya, vigor tanaman,pelukaan pada tanaman, sedangkan penyebaran penyakit antraknosa sendiri itu dikarenakan.

Konnidium jamur dipencarkan oleh angin dan air hujan yang memercik, jamur dapat mengadakan infeksi taua penetrasi melalui luka atau lentisel pada buah yang masih mentah dan berkembang cepat saat buah menjelang masak.

“Untuk pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman pepaya California teknik pengendalian OPT dapat dikelompokkan menjadi dua, yang pertama pengendalian dengan cara preemtif dan yang kedua dengan cara pengendalian kuratif.”

Untuk Teknik preemtif itu didasari pemahamannya dari  penyakit dari musim sebelumnya yang berdasarkan pengalaman dari  petani, literatur serta sumber informasi lainnya, teknik ini juga menyatu dengan teknik budidaya tanaman pepaya california.

BACA JUGA:Berbagi Berkah Idul Adha, FIFGROUP Tebar 3 Sapi dan 453 Kambing ke Berbagai Penjuru Negeri

“Sedangkan teknik responsif sendiri itu merupakan  tindakan atas kondisi penyakit pada musim berjalan, didasari atas pemantauan, baik terhadap gejala di lapangan maupun faktor – faktor cuaca. Berdasarkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), pengendalian suatu penyakit termasuk antraknosa sebaiknya lebih mengedepankan teknik pengendalian preemtif,” jelasnya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan