RS Siloam Silampari Lubuklinggau Sukses Gelar Diskusi Kesehatan, Dalam Rangka Hari Keluarga Nasional
Narasumber Diskusi Kesehatan dr. Idola Pratiwi Harianja, Sp.T.H.T.B.K.L dan Daniel Rizky Wicaksono, M.Psi, Psikolog foto bersama perwakilan peserta. -Foto : Yezi Fadly-Linggau Pos
Benda hidup seperti lintah, larva dan benda mati seperti organik (lintah, larva) dan non organik (batu, tutup pulpen dan baterai).
Bagi yang mempunyai anak usia 2 tahun yang belum bisa bicara, ada tanda dan gejala yang bisa diketahui orang tua, jika anaknya kemasukan benda asing.
“Yang pertama riwayat kemasukan benda asing, jika ini terlihat oleh orang tua. Namun jika tidak terlihat, maka biasanya akan ada bau busuk dari lubang hidung, kemudian ingusnya berbau kuning pekat atau bahkan anak mengeluh nyeri.”paparnya.
Lanjutnya, untuk pemeriksaan fisik yang bisa dilakukan orang tua, biasanya terlihat pendarahan yang keluar dari hidung, atau bengkak, dan bisa juga akan tampak benda asing.
BACA JUGA:RS Siloam Silampari Ajak Masyarakat Kenali Diabetes, Dampak, dan Cara Pencegahannya
Jika tidak terlihat, maka sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti foto rontgen dan endoskopi hidung.
Tatalaksana dari orang tua terhadap anak yang diduga kemasukan benda asing pada hidung yaitu orang tua harus tetap tenang dan jangan panik, serta jangan mencoba mengeluarkan benda asing dengan alat-alat yang ada dirumah.
“Untuk benda asing yang terlihat, seperti misalnya ada binatang yang masuk ke hidung, orang tua bisa memberikan minyak sayur atau minyak zaitun ke lubang tersebut untuk mematikan benda tersebut. Setelah itu orang tua bisa membawanya ke rumah sakit. ”tuturnya.
Jika benda asing dibiarkan terlalu lama di dalam tubuh anak, maka dikhawatirkan akan terjadi infeksi, peradangan selaput lendir pada hidung, membatu dan yang paling berbahaya bisa masuk ke saluran nafas bawah.
“Benda asing yang masuk ke telinga biasanya akan tampak ketika pemeriksaaan fisik, seperti ada tampak benda asing, telinga bengkak, kemerahan dan telinga mengeluarkan bau.”ucapnya.
Jenis komplikasi yang dapat terjadi pada telinga, yaitu ekskoriasi liang telinga atau kelainan yang ditandai dengan pengelupasan kulit secara berulang sehingga menimbulkan lesi pada kulit, infeksi telinga, hingga pecah gendang telinga.
Untuk tatalaksananya sama dengan penanganan kemasukan benda asing di hidung seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Selanjutnya benda asing yang biasanya masuk di tenggorokan dan saluran cerna, biasanya yang kadang terjadi karena kemasukan tulang ikan, koin logam, makanan padat, dan lain-lain, bisa menimpa usia bayi hingga orang tua.
BACA JUGA:Catat Jadwalnya ! RS SIloam SIlampari Akan Gelar Lagi Diskusi Kesehatan Bertema Diabetes.
Secara umum gejala dan tanda yang muncul jika masuk tenggorokan biasanya ada riwayat tersedak atau batuk bertubi-tubi, nyeri saat menelan, sulit menelan, sesak, dan lain-lain.