MARI MENULIS UNTUK SANG GURU, KESAN SANGAR SANG PELOPOR

Alumni Pondok Pesantren Al-Azhaar Tahun 2006, Tenaga Pendidik di Pondok Pesantren Misro Arafah Lubuklinggau-KORANLINGGAUPOS.ID-DOK : Pribadi

Akhirnya kesan “sangar” itu sedikit demi sedikit memudar dan kini berganti menjadi sosok menyenangkan, humoris, sarat perhatian dan penuh canda tawa.

Bila sudah bernyanyi, layaknya seorang artis kawakan.

Ketika berpuisi, beliau seperti seniman.

Ketika mengajar, takkan berhenti sampai muridnya faham.

Tak jarang beliau marah, namun beliau juga pelipur lara.

Paling pandai mementaskan drama dan tak gengsi makan bersama santri-santrinya.

Sebuah karakter yang tak mudah dijumpai dalam diri seorang pimpinan yang notabene adalah Kyai terpandang.

Beliaulah, Kyai Mansoeri Adam yang kemudian dikenal dengan nama K.H. Dr. A.H. Mansur, S.E., M.Pd.I. Seorang pelopor yang atas prakarsa beliau lahirlah Pondok Pesantren Darul Ishlah yang kemudian berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al-Azhaar, menjadi pelopor berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhaar (STAIA) yang hari ini terus berkembang dan sudah menjadi Universitas Islam Nusantara (UIN) Al-Azhaar, melahirkan banyak murid berkualitas yang bergerak di berbagai bidang pekerjaan, baik instansi kepemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga keagamaan, dan tidak sedikit pula yang menjadi wiraswastawan serta entrepreneur sukes. Al-Fatihah untuk beliau.

Lubuk Linggau, 23 Mei 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan