Harga Kakao Dunia Melambung Petani Kakao Musi Rawas Tersenyum Lebar
Kepala KPH Lakitan-Bukit Cogong, Edi Cahyo (tengah) melihat buah Kakao perhutanan sosial hutan desa Agroforestry di Desa Muara Megang Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas. -foto : dokumen KPH Lakitan-Bukit Cogong-
Tanaman Kakao dalam satu tahun 3 kali penen. Namun hasil panen yang bagus 2 kali, 1 kali penen buah selang.
"Satu tahun 2 kali panen agung dan 1 kali panen buah selang," ungkapnya.
Usia Pohon Kakao mulai berbuah 2,5 tahun untuk pohon dari stek
Namun jika ditanam dari biji sekitar 3,5 tahun baru berbuah. Pohon Kakao kelompoak Warno baru dua kali penen agung.
BACA JUGA:Suranto Petani Dusun 7 Tribinabali Berharap Bisa Menanam Padi Kembali
"Kalau dari stek 2,5 tahun sudah berbuah. namun jika ditanam dari biji 3,5 tahun, tapi juga tergantung perawawan," ungkapnya.
Warno mengukapkan bahwa petani di Megang Sakti jarang sekali yang mau tanam Kakao. Namun Warno bersama anggota kelompoknya berminat tanam pohon Kakao karena melihat kebun Kakao milik Yohanes di Desa Bamasko.
"Awalnya kita termotivasi melihat kebun Pak Yohanes. Maka kita musyawarah dengan anggota kelompok bagaimana kalau tanam Kakao. Alhasil anggota kelompok sepakat tanam pohon Kakao," ungkapnya.
Kepala KPH Lakitan-Bukit Cogong, Edi Cahyo mengatakan bahwa tanaman Kakao di perhutanan sosial hutan desa Agroforestry baru berusia 3 tahun.
BACA JUGA:Sulit Mendapatkan Air Petani Padi Sawah Terpaksa Beralih Tanam Jagung
"Kakao bukan tanaman utama. Namanya Agroforestry salah satunya ada Kakao. saat ini sudah panen. Untuk tanaman kayu-kayuan belum panen," ungkapnya.
Menurutnya untuk tanaman hutan jenis kayu yang ditanam Bambang Lanang, pohon karet juga ada. Juga ada pohon durian dan pohon petai, Alpokat.
"Dulu warga tidak mau tanam Kakao karena belum tahun hasilnya. Tapi sekarang masyarakat yang tidak mau tanam Kakao pada ingin tanam," jelasnya. (*)