Kaum Ingkar Janji, Militer Israel Melanggar Gencatan Senjata Serang Distrik Radwan

Jalur Gaza kembali diserang militer Israel ingkar kesepakatan gencatan senjata-Screenshot-TIM KORANLINGGAUPOS

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Militer Israel telah melanggar gencatan senjata yang telah disepakati hal itu disampaikan saksi mata yang saat itu masih berada di Jalur Gaza.

Serangan tersebut dilakukan militer Israel yang dilancarkan melalui serangan udara.

Saksi mata yang menyampaikan kejadian tersebut sangat mengguncang wilayah jalur gaza dari timur dan utara.

Dua titik yang digempur dari serangan udara oleh militer Israel disebut saksi mata yang dirahariahkan identitasnya, distrik Sheikh Radwan, 3 kilometer sebelah timur Gaza.

BACA JUGA:Israel Melanggar Hukum Humaiter Internasional usai Bombardir Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Tidak hanya itu, serangan udara militer Israel juga menghentam di wilayah pantai utara Gaza.

Menurut saksi mata itu, pertama kali jet tempur Israel muncul dari wilayah utara Gaza.

Disitu juga saksi mata mengungkapkan terjadi penembakan hebat terdengar di timur dan utara Kota Gaza, meski ada gencatan senjata kemanusiaan, kata saksi mata di tempat kejadian kepada RIA Novosti.

"Penembakan hebat terjadi di timur dan utara Gaza, di wilayah Sheikh Radwan dan di pantai," ucap saksi mata dilansir VIVA Militer.

BACA JUGA:Unilever Pro Israel, Lifebuoy Masih Terpopuler di Masyarakat Indonesia Khusus Sumatera Bisa Diganti

Aksi yang terang-terangan dilakukan miliyer Israel membuat Hamas geram dengan pelanggaran saat masa gencatan senjata masih berlangsung.

Di daerah Jenin, Tepi Barat, terdapat laporan bahwa tentara Israel telah menembak mati empat remaja Palestina. Laporan ini disampaikan oleh organisasi kemanusiaan, Defense for Children International Palestine (DCIP).

"Meskipun ada gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Palestina di Gaza," ucap Ayed Abu Eqtaish, Direktur Program Akuntabilitas DCIP.

"Pasukan Israel terus menargetkan dan membunuh anak-anak Palestina di seluruh Tepi Barat yang diduduki dengan impunitas penuh," katanya  dari Middle East Monitor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan