Soal Penanganan Kemisikan Ekstrim di Lubuklinggau, Ini Upaya Dinsos Cara Pengentasannya
Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa mengikuti rapat koordinasi regional upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem 2024 di Command Center Perkantoran Pemkot Lubuklinggau.-Foto : Diskominfotiksan -Kota Lubuklinggau
Pengalaman verval yang pertama, pihaknya membutuhkan waktu selama dua bulan untuk melakukan pendataan ulang.
"Karena by name by address, sehingga data yang didapat valid. Apalagi 273 KK ini menyebar di delapan kecamatan. Makanya butuh waktu, agar data yang didapat bisa jadi acuan pemerintah untuk menyikapinya. Nanti setelah diketahui data terbarunya baru dilakukan kebijakan selanjutnya untuk mereka yang masih masuk dalam data kemiskinan ekstrim," jelasnya lagi.
BACA JUGA:Pj Wako : Mari Bahu-membahu Perangi Kemiskinan
BACA JUGA:Keberhasilan Turunkan Kemiskinan Ekstrem Diakui Wapres
Hasan mengungkapkan, warga yang masuk dalam kategori miskin ekstrim mereka yang pendapatannya kurang dari Rp 12.000 perjiwa, perhari.
"Makanya nanti kita data belul saat verval, agar ketahuan berapa yang masih masuk kategori miskin ekstrim saat ini," lanjutnya.
Terkait penanganan miskin ekstrim, Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa menghadiri sekaligus mengikuti rapat koordinasi regional upaya percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem 2024 di Command Center Perkantoran Pemkot Lubuklinggau.
Dikutip dari laman resmi Kota Lubuklinggau Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyampaikan kondisi kemiskinan dan kemiskinan ekstrem hingga Juli 2024.
BACA JUGA:Fokus Penanganan Stunting Hingga Kemiskinan Ekstrim
BACA JUGA:Kampung Zakat Jadi Pilot Projek Pengentasan Kemiskinan
Menurutnya tingkat kemiskinan ekstrem kurang dari 1 persen sebanyak 25 provinsi, 1-5 persen (10 provinsi) dan diatas 5 persen sebanyak tiga provinsi.
Menurutnya, realisasi dan alokasi APBD berdasarkan strategi pemerintah provinsi dalam upaya melakukan intervensi dinilai sudah optimal, realisasi tertinggi terdapat pada strategi meminimalkan wilayah kantong kemiskinan.
“Hal ini menunjukkan upaya provinsi dalam meningkatkan infrastruktur dan akses kepada fasilitas dasar untuk menghapus kemiskinan ekstrem semakin optimal,” tandasnya.
Sementara Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menegaskan tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Sumatera Selatan alami penurunan.
BACA JUGA:Sekda Muba : Gencarkan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem