Paskibraka Putri Diminta BPIP Lepas Hijab, Ulama Lubuk Linggau Tegaskan Ada 4 Aturan yang Dilanggar

Ulama Kota Lubuk Linggau Provinsi Sumatera Selatan KH Moch Atiq Fahmi, Lc, M.Ag-Foto : -Dok. Sulis/Linggau Pos

Ustadz Atiq Fahmi  melanjutkan, aturan kedua yang dilanggar, adalah aturan negara kita sendiri. 

“Karena negara kita ini punya Pancasila. Salah satu nilai Pancasila kita adalah Ketuhanan yang Maha Esa. Umat Islam yang melarang umat lain melaksanakan ritual agama saja dikecam dengan begitu beratnya. Masa’ ada orang,

apalagi yang bicara seandainya adalah BPIP melarang paskibraka gunakan hijab hanya alasan keseragaman. Ini tentu melanggar nilai Pancasila. Nah menurut saya ini lebih layak untuk tidak disebut nasionalis,” tegas Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau ini.

Dengan adanya aturan ini, tegas Ustadz Fahmi, nilai Pancasila kita dirusak oleh BPIP itu sendiri.

BACA JUGA:Paskibraka 2024 Perempuan Wajib Copot Jilbab? Kurniasih Mufidayati: BPIP Harusnya Paham Implementasi Pancasila

BACA JUGA:Wanita Asal Jambi Masuk Dalam Daftar 18 Paskibraka 2024 yang Harus Mencopot Jilbab di IKN, Kaltim

“Ya jika aturan itu keluar dari mulut BPIP, artinya nilai Pancasila kita dirusak oleh BPIP itu sendiri. Atau bisa jadi ini perintah presiden langsung. Maka saya sedikit mengecam kalau seandainya Presiden kita pemimpin kita kok tidak

peduli dengan masalah ini. Maka kami dari kalangan para para orang yang senantiasa diundang, diajak, dan mengajak masyarakat untuk kebaikan sangat mengecam ini,” tegasnya.

Bahkan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuk Linggau ini akan membuat aksi besar-besaran jika di Lubuk Linggau meminta para muslimah yang berhijab untuk membuka hijab dalam Paskibraka ini.

Ketiga, tegas Ustadz Fahmi, aturan lepas hijab untuk Paskibraka di IKN ini melanggar norma keberagaman yaitu Bhineka Tunggal Ika.

BACA JUGA:Peraturan Baru Paskibraka 2024 Perempuan Wajib Copot Jilbab? Irwan: Pasti ulah BPIP

BACA JUGA:Heboh! Paskibraka Nasional 2024 Harus Lepas Jilbab, MUI : Pulang Saja Jika Dipaksa

“Mestinya keberagaman jadi keindahan pada Paskibraka. Di situ nilai indahnya. Ada Paskibraka yang non muslim ada yang muslim, dan mereka bisa bersatu dengan menghormati setiap apa yang menjadi pakem-pakem agama masing-masing. Jika ada aturan harus lepas hijab dengan alasan untuk keseragaman, ini merusak nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika,” tegas Ustadz Fahmi.

“Buat apa kita satu sama lain sehari-hari menjaga keyakinan beragama kok di acara penting dalam sebuah acara penting kenegaraan malah justru pemerintah sendiri yang merusaknya. Bagi saya yang merusak itu adalah perusak

persatuan agama itu sendiri. Bahkan yang bikin gaduh bukan orang lain, bukan masyarakat, tapi orang yg sepatutnya kita taat,” ungkap Ustadz Fahmi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan