Dewinta F Tri Trikoyo Tawarkan Konsep Kampung Sinau
Sepeda ontel yang dipajang stand pameran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Musi Rawas pada acara Pekan Raya Musi Rawas MANTAP merupakan sepeda milik Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu desa wisata (Dewinta-Foto : Muhammad Yasin/Linggau Pos-
KORANLINGGAUPOS.ID - Desa F Trikoyo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu desa wisata (Dewinta).
Konsep Dewinta di Desa F Trikoyo Kampung Sinau.
Sinau berasal dari bahasa Jawa yang artinya belajar.
Dewita di Desa F Trikoyo ini menawarkan konsep belajar.
"Sinau itu bahasa Jawa artinya di dalam bahasa Indonesia belajar. Belajar di sini bukan belajar eksak, bahasa, IPS, atau matematika. Tapi belaja dari alam," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kampung Sinau Desa F Trikoyo, Agung Sudarmo kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
BACA JUGA:Stand Pameran Disbudpar Usung Tema Dewinta Desa Sinau dan Camping Ground Bukit Cogong
BACA JUGA:Meriahkan Pekan Raya Musi Rawas Disbudpar Adakan Lomba Biduk
Konsep untuk wisatan yang berkunjung ke Dewinta Kampung Sinau Desa F Trikoyo khusus anak sekolah belajar bercocok tanam padi, membuat pumpuk kompos dari sampah organik dicampur kotoran hewan ternak.
"Cara mengolah tanah dan kemudian diberikan bibit jadi rangkaian sinau itu bukan belajar dari buku tapi dari alam," jelasnya.
"Kepada anak-anak kami mengajarkan cara mengolah sampah organik. Sampah organik dicampur kotoran hewan," paparnya
"Anak sekolah dari kota tidak mengerti sawah apa, padi itu apa, bayam itu apa kami kenalkan di lokasi. Jadi sinau mereka belajar," ucapnya.
BACA JUGA:8 Benda Penting ini Diusulkan Disbudpar Musi Rawas jadi Cagar Budaya, Cek Fakta
BACA JUGA:Disbudpar Musi Rawas Cek Lokasi Cagar Budaya Ini Hasilnya
Selain itu ada juga cara budidaya jamur merang mulai dari semai bibit hingga diolah menjadi makanan diantaranya seperti jamur krispi.