DPPKB Musi Rawas Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat

Kepala DPPKB Kabupaten Musi Rawas Ir Tri Retiyanto M.M didampingi perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Zamhari, S.H, Sekretaris DPPKB Musi Rawas, M. Nizar, SKM, MM, M.Epid dan Pemateri dari BKKBN Provinsi Sumsel Lakukan Foto Bersama dengan peserta kegiatan, K-Foto : MUSLIMIN/Linggau pos-

KORANLINGGAUPOS.ID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Musi Rawas, berkolaborasi dengan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel) mengadakan kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat di kampung keluarga berkualitas melalui DAHSAT (Dapur Sehat Atasi  Stunting). 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di  Ballroom Hotel Smart Lubuklinggau, Kamis 29 Agustus 2024.

Kegiatan ini diselenggarakan atas kolaborasi tim kerja kerjasama  pendidikan kependudukan dan analisis dampak kependudukan BKKBN Provinsi Sumsel dengan tim Kerja DALDUK DPPKB Musi Rawas.

Kepala DPPKB Kabupaten Musi Rawas, Ir Tri Retiyanto M.M,  dalam sambutannya menyampaikan stunting merupakan prediktor terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan linier pada awal kehidupan.


Kepala DPPKB Kabupaten Musi Rawas, Ir Tri Retiyanto menyampaikan kata sambutan dalam kegiatan fasilitas pemberdayaan masyarakat di kampung keluarga berkualitas melalui DAHSAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) Kamis 29 Agustus 2024.--

BACA JUGA:DPPKB Punya 50 Usaha Binaan Ini Alasannya

BACA JUGA:DPPKB Kabupaten Musi Rawas Sukseskan Harganas Tingkat Sumsel, Ini Tujuan Dilaksanakan Harganas

"Perbaikan nutrisi secara berkelanjutan, melalui investasi 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) akan menghasilkan manfaat sepanjang siklus hidupnya dan lintas generasi," katanya.

 Dijelaskannya, strategi nasional dalam hal percepatan penurunan stunting melalui kegiatan pendampingan keluarga, bertujuan untuk mencapai target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun peningkatan 2024. 

Berdasarkan Laporan TNP2K pada tahun 2017 dijelaskan bahwa terdapat 4  faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting: 

Praktek pengasuhan yang dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang kesehatan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta sesudah melahirkan,  Pelayanan ANC – Antenatal Care dan PostNatal Care yang kurang berkualitas.


--

BACA JUGA:DPPKB Musi Rawas Siap Sukseskan Harganas Tingkat Provinsi Sumsel

BACA JUGA:DPPKB Adakan Gerakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan