DPPKB Musi Rawas Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat

Kepala DPPKB Kabupaten Musi Rawas Ir Tri Retiyanto M.M didampingi perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Zamhari, S.H, Sekretaris DPPKB Musi Rawas, M. Nizar, SKM, MM, M.Epid dan Pemateri dari BKKBN Provinsi Sumsel Lakukan Foto Bersama dengan peserta kegiatan, K-Foto : MUSLIMIN/Linggau pos-

DASHAT menggunakan pendekatan sociopreneurship untuk memastikan program dapat dioperasionalisasikan secara mandiri dan berkelanjutan. Konsep ini juga mendorong sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta

Terdapat tiga kegiatan yang dirancang dalam Program Dashat, yakni pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal berupa pembagian makanan gratis untuk kelompok sasaran (ibu hamil, ibu menyusui, dan anak baduta).

BACA JUGA:DPPKB Adakan Gerakan Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor

BACA JUGA:Percepat Turunkan Angka Stunting di Lubuklinggau, DPPKB Orientasi Seluruh TPK

Pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal yang diperuntukan bagi pemenuhan gizi kelompok sasaran dan masyarakat umum dengan metode penjualan.

Pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dengan metode penjualan dan penguatan KIE tentang makanan sehat.

DASHAT dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan melalui pengembangan kelompok atau kelembagaan dent yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan penanganan stunting yang ada di tingkat desa dan sekitarnya. 

Pemerintah desa/kelurahan dalam melaksanakan DASHAT dibantu oleh kader penggerak dan motivator yang terdiri dari PKK, PPKBD/ Sub-PPKBD, dan kader lainnya, termasuk tenaga kesehatan. Keberadaan DASHAT di Kampung KB juga tidak terlepas dari peran Pokja Kampung KB.

BACA JUGA:Cegah Stunting dan Obesitas, Ini Caranya

BACA JUGA:Tantangan Dalam Penurunan Stunting Masih Tinggi

Sementara pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota selain berfungsi sebagai regulator dan fasilitator, juga berperan dalam melakukan edukasi, pendampingan dan pembinaan teknis melalui dinas terkait dan para petugasnya yang berada di tingkat desa.

Dalam memetakan dan mengidentifikasi lokasi pelaksanaan DASHAT, pelaksana program dapat memanfaatkan data yang tersedia melalui Rumah DataKu.

Pojok Kependudukan yang berada di Rumah DataKu di Kampung KB dapat dijadikan pusat edukasi dan pendampingan pangan dan gizi serta pengelolaan usaha bagi masyarakat,

Meskipun stunting terjadi pada anak, strategi nasional menyebutkan bahwa usaha pencegahan stunting sudah seharusnya dilakukan pada beberapa tahapan kehidupan dimana status gizi dan kesehatan pada periode ini akan mempengaruhi status kesehatan tahapan kehidupan selanjutnya. 

BACA JUGA:Pemkab Musi Rawas Konsen Dukung Percepatan Penurunan Stunting dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrim

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan