Pengeringan DI Air Satan, Terancam Kekurangan Stok Pangan

KORANLINGGAUPOS.ID - Pengeringan Daerah Irigasi (DI) Air Satan Kecamatan Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, diperkirakan akan berdampak stok pangan berkurang.

Pasalnya akibat dari pengeringan tersebut berpengaruh pertumbuhan batang padi sehingga akan berpengaruh terhadap hasil panen nantinya.

"Kalau pertumbuhan pohon padi tidak maksimal tentunya hasilnya akan berkurang. Apalagi di musim kemarau panjang seperti ini," demikian kata Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Satan Indah Jaya, Emi Liyanti kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 3 September 2024.

Menurutnya kalau pengeringan dimusim hujan tidak tidak begitu berpengaruh.

BACA JUGA:Daerah Irigasi Lesing Kecil Akan Dibangun Tahun 2025 Segini Dana yang Dibutuhkan

BACA JUGA:Bangun Irigasi Baru di Sungai Lesing Kecamatan Purwodadi Segini Luas Lahan yang Dibutuhkan

"Kalau pengeringan di musim penghujan tidak begitu besar pengaruhnya karena walaupun saluran irigasi kering sawah diisi air hujan. Sekarang ini musim kemarau jadi kondisinya semakin parah. Jangankan padi tanam jagung saja saat ini pertumbuhannya tidak maksimal," ungkapnya.

Menurutnya kelompok tani yang sudah terlanjur tanam sebelum pengeringan masih bisa diselamatkan dengan mengaliri sawah mereka menggunakan irigasi pompanisasi dengan mengambil air dari sungai alami yang ada di sekitar sawah.

Menurutnya luas lahan sawah terdampak pengeringan untuk di Desa Satan Indah Jaya sekitar 120 hektar dengan jumlah kelompok tani ada 5 yakni Setia Jaya, Budi Karya, Karya Maju, Usaha Maju dan Tunas Harapan.

Namun selain itu ada sekitar 3 hektar sawah yang tidak bisa dibantu dengan pompanisasi karena lokasinya jauh dari sungai alam.

BACA JUGA:DI Air Satan Dikeringkan Ada Petani yang Dirugikan

BACA JUGA:Bahan Material untuk Rehab DI Air Satan Sudah di Lokasi

"3 hektar sawah tidak ada sumber air alternatif sehingga tidak bisa dibantu dengan irigasi pompanisasi," jelasnya.

Menurunnya, batang padi yang terlanjur ditanam itu usianya baru satu minggu.