Kriteria Memilih Pemimpin Indonesia, Ustadz Fahmi: Jangan jadi Pemilih yang Mengkhianati Diri Sendiri
KH Moch Atiq Fahmi, Lc - -Foto : Dokumen Linggau Pos-
“Dia tuntas secara keilmuannya, selain pendidikannya tinggi gagasannya itu lugas, penyampaiannya itu cerdas, kebijakannya itu tuntas, tidak ngambang (jelas dari permulaan hingga akhir). Maka, jangan kita memilih capres cawapres yang plonga plongo. Yang kemampuannya mengandalkan kekuasaan orang tuanya. Syair Arab berkata ‘Jangan berkata ini ayah Ku, tapi berkatalah inilah Aku’,” jelasnya.
BACA JUGA:Rumah Warga Nibung Muratara Disambar Petir, Begini Kondisi Terkini
Syukur-syukur, kata dia, kita memilih capres yang sangat terbukti keberhasilannya dalam memimpin.
“Maka kita lihat rekam jejaknya. Sebagaimana firman Allah bagaimana kita melihat rekam jejak Qorun, Abu Jahal, dan Abu Lahab. Pemimpin yang punya rekam jejak yang baik, kita bisa tanyakan dengan masyarakat yang pernah dipimpinnya. Tentu yang kecewa ada, tapi jangan lupa. Kita melihat siapa yang merasakan kepuasannya secara maslahat, yang siapa yang kecewa hanya karena pribadi,” jelasnya.
Maka kembali pada poin yang pertama, selain melihat kriteria pemimpin kita juga harus cerdas menjadi pemilih calon pemimpin.
“Maka, jangan jadi pemilih yang mengkhianati diri sendiri. Contohnya, dia tahu ini bagus, tapi karena ini tidak ada hubungan dengan partainya, tak ada keuntungan untuk pribadinya dan inilah sejatinya yang disebut dengan pengkhianat,” jelasnya.(*)